Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 3 March 2025 10:39
Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri disebut tetap ingin menjaga hubungan yang baik dengan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu tergambar dari pesan yang disampaikan Megawati melalui putrinya sekaligus Ketua DPR Puan Maharani kepada Prabowo terkait retret kepala daerah.
Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menilai langkah Megawati mencerminkan sikap strategis untuk menjaga stabilitas politik di tengah situasi yang cukup sensitif bagi partai berlambang banteng tersebut. Keinginan Megawati menghindari konflik atau perpecahan politik menunjukkan pendekatan yang matang sebagai pemimpin partai besar.
“Jadi semakin jelas, Megawati juga sebetulnya enggak ingin ada kegaduhan politik, dia cukup ingin enggak ada kegelisahan politik,” ujar Hensat dalam keterangannya, Senin, 3 Maret 2025.
Menurut Hensat, instruksi Megawati agar kadernya menunda keikutsertaan dalam retret kepala daerah bukan keputusan spontan, melainkan respons reaktif terhadap situasi yang mengejutkan PDIP. Situasi itu terkait dengan penahanan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Februari 2025.
“Hasto ditangkap, sekjen ditangkap itu kan dia belum pernah mengalami itu, jadi respons reaktif dia ya (penundaan) retret,” jelas Hensat.
Baca Juga:
Akhir Drama Instruksi Bu Mega |