Hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU Sempat Diserahkan ke Gus Yahya

Logo Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Medcom.id

Hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU Sempat Diserahkan ke Gus Yahya

Achmad Zulfikar Fazli • 23 November 2025 18:56

Jakarta: Hasil Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disebut sudah sempat diberikan kepada Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Salah satu kesimpulan Rapat Harian Syuriyah PBNU adalah meminta Gus Yahya mengundurkan diri sebagai ketua umum.

Dari surat Tabayun Mengenai Beredarnya Risalah Rapat Harian Syuriyah, nomor 4778/PB.02/A.I.01.47/99/11/2025, yang ditandatangani Wakil Rais Aam KH. Anwar Iskandar dan Katib Aam KH. Ahmad Tajul Mafakhir, menjelaskan Rapat Harian Syuriyah PBNU berlangsung di Hotel Aston City Jakarta, pukul 17.00 WIB-20.00 WIB, Kamis, 20 November 2025. Rapat itu disebut telah memenuhi kuorum karena dihadiri 37 orang dari 53 Pengurus Harian Syuriyah atau 69 persen.

"Sebanyak tujuh orang tidak hadir dengan permohonan izin dan sembilan orang tidak hadir tanpa pemberitahuan," tulis surat tersebut yang dilansir pada Minggu, 23 November 2025.

Dalam surat tersebut, juga dijelaskan dokumen Berita Acara atau Risalah Rapat bukan termasuk dalam jenis surat yang diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pedoman Administrasi dan menjadi ruang lingkup platform Digdaya Persuratan. Oleh karena itu, proses penerbitan Risalah Rapat sebagaimana dimaksud ditandatangani secara manual oleh Rais Aam selaku Pimpinan Rapat.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Ayat (1) Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 10 Tahun 2025 tentang Rapat yang berbunyi, dokumen-dokumen hasil Rapat Harian Syuriyah ditandatangani oleh Rais ‘Aam/Rais di tingkat kepengurusan masing-masing.
 

Baca Juga: 

Lawan Rais Aam, Gus Yahya Kumpulkan Para Kiai di Gedung PBNU Malam ini




Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Metrotvnews.com/Kautsar

Keputusan Rapat Harian Syuriyah disebut mengikat bagi seluruh Pengurus Harian Syuriyah. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Ayat (3) Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 10 Tahun 2025 tentang Rapat.

"Bahwa merujuk butir lima Kesimpulan/Keputusan Rapat, maka Staf Pengurus Besar Syuriyah menyiapkan surat pengantar kepada KH. Yahya Cholil Staquf yang sedianya akan dimintakan untuk ditandatangani oleh Rais Aam dan Katib Aam. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 4 Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pedoman Administrasi. Surat Pengantar tersebut dilampiri Risalah Rapat sebagai lampiran dan dimasukkan ke dalam fitur Dokumen Pendukung," tulis surat tersebut.

Namun, hingga diterbitkannya surat tabayun ini, status pengajuan surat pengantar sebagaimana dimaksud pada butir keempat dalam platform Digdaya Persuratan belum ditandatangani Katib Aam selaku penandatangan pertama.

Kemudian, pada saat KH. Yahya Cholil Staquf sowan ke KH. Afifuddin Muhajir selaku Wakil Rais Aam PBNU di sebuah lokasi di kawasan Ancol Jakarta, Jumat, 21 November 2025, sore, KH. Afifuddin Muhajir telah menyerahkan Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU untuk dapat diterima secara langsung. Namun, risalah itu dikembalikan oleh Gus Yahya.

"Setelah membaca dokumen Risalah Rapat dimaksud, KH. Yahya Cholil Staquf menyerahkan kembali kepada KH. Afifuddin Muhajir," tulis surat tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)