Gara-gara Ini Harga Bitcoin Menguat Lagi hingga Sentuh Rp1,7 Miliar

Ilustrasi bitcoin. Foto: dok SCMP.

Gara-gara Ini Harga Bitcoin Menguat Lagi hingga Sentuh Rp1,7 Miliar

Husen Miftahudin • 15 May 2025 16:42

Jakarta: Harga bitcoin kembali mencapai rekor baru dengan menyentuh USD105 ribu atau sekitar Rp1,7 miliar. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari institusi besar, meredanya ketegangan politik global, serta data inflasi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan.
 
Menurut data terbaru dari Bureau of Labor Statistics (BLS), Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk April 2025 mencatatkan angka 2,3 persen secara tahunan (year-on-year), lebih rendah dari angka Maret yang mencapai 2,4 persen. Hal ini mencatat laju inflasi yang paling rendah sejak Februari 2021 dan memberi sinyal Federal Reserve mungkin akan menghentikan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
 
Selain inflasi, permintaan bitcoin juga didorong oleh keterlibatan institusi besar di pasar kripto. Perusahaan-perusahaan di sektor finansial dan investasi berkontribusi hampir 36 persen dari total pembelian bitcoin oleh bisnis, sementara perusahaan teknologi dan konsultan menyumbang 16,8 persen dan 16,5 persen, berturut-turut. Salah satu pembelian terbesar tahun ini datang dari perusahaan Strategy (MSTR) yang membeli 13.390 BTC senilai USD1,34 miliar.
 
"Penurunan inflasi di AS memberikan dampak positif bagi pasar kripto. Dengan inflasi yang lebih rendah, investor merasa lebih yakin bahwa kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed akan segera berakhir. Hal ini membuka peluang bagi dana yang sebelumnya tidak bergerak untuk masuk ke aset-aset berisiko, termasuk bitcoin," kata CEO Indodax Oscar Darmawan dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 15 Mei 2025.
 
Oscar juga menambahkan meningkatnya pembelian bitcoin oleh institusi besar mencerminkan kepercayaan yang semakin besar terhadap bitcoin sebagai alat lindung nilai dan aset investasi jangka panjang.
 
"Ini adalah sinyal positif untuk pasar kripto secara keseluruhan, termasuk di Indonesia. Semakin banyak institusi yang terlibat, semakin stabil bitcoin dan semakin luas adopsinya di kalangan pelaku pasar tradisional," jelasnya.
 

Baca juga: Bertahan di Atas USD103 Ribu, Harga Bitcoin Ditaksir Naik Lagi


(Ilustrasi. Foto: dok KBI)
 

Faktor-faktor lonjakan harga bitcoin

 
Lebih lanjut, Oscar menyampaikan lonjakan harga bitcoin bukan hanya dipicu oleh spekulasi semata. "Kenaikan harga bitcoin yang mencapai USD105 ribu menunjukkan semakin kuatnya pondasi pasar, dengan banyaknya permintaan dari institusi besar yang melihat bitcoin sebagai alat untuk diversifikasi portofolio dan melindungi nilai," tambah dia menjelaskan.
 
Faktor lain yang mendukung kenaikan harga bitcoin adalah meredanya ketegangan perdagangan global, terutama setelah tercapainya kesepakatan tarif antara AS dan Tiongkok. Hal ini mengurangi kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi global.
 
"Perang tarif yang sempat memanas di awal 2025 kini mulai reda. Ini menciptakan rasa aman di kalangan investor, termasuk di pasar kripto, sehingga minat terhadap bitcoin meningkat," kata Oscar.
 
Ia mengungkapkan regulasi yang semakin jelas dan mendukung kripto di berbagai negara memberi rasa aman bagi para pelaku pasar. "Di Indonesia, OJK terus mendorong regulasi yang lebih baik untuk menjaga pasar kripto tetap sehat dan terawasi," terangnya.
 
Kondisi ini semakin diperkuat dengan sikap terbuka dari berbagai negara terhadap penggunaan kripto sebagai aset investasi yang sah, membuat banyak investor merasa lebih nyaman bertransaksi di pasar kripto yang semakin mature.
 
Meski harga bitcoin terus naik, Oscar mengingatkan agar investor tetap berhati-hati. "Pergerakan harga bitcoin sangat dipengaruhi oleh situasi global. Investor harus terus melakukan riset dan memahami risiko yang ada sebelum berinvestasi," tegasnya.
 
Oscar optimis tren positif ini akan berlanjut. "Selama permintaan dari institusi terus meningkat, inflasi global terus mereda, dan adopsi teknologi kripto semakin luas, Bitcoin memiliki potensi untuk terus menguat," ujar dia.
 
Sebagai penutup, Oscar menegaskan bitcoin kini telah menjadi bagian penting dari portofolio investasi global. "Bitcoin bukan hanya soal harga, tetapi juga relevansinya dalam ekosistem keuangan masa depan," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)