Rupiah. Foto: Metrotvnews.com/Husen.
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan, meski sempat melemah di perdagangan pagi.
Mengutip data Bloomberg, Senin, 19 Mei 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.433,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 11 poin atau setara 0,07 persen dari posisi Rp16.444,5 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 11 poin, sebelumnya sempat menguat 30 poin di level Rp16.433 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.444," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance menunjukkan rupiah justru berada di zona merah pada posisi Rp16.425 per USD. Rupiah turun enam poin atau setara 0,04 persen dari Rp16.419 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.455 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 31 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.424 per USD.
(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
Kontribusi hilirisasi direspons positif pasar
Ibrahim mengungkapkan, pasar merespons positif tentang kontribusi hilirisasi terhadap capaian investasi Indonesia terus meningkat. Pada kuartal I-2025, program hilirisasi berhasil membawa investasi Rp136,3 triliun dari keseluruhan investasi periode tersebut yang sebesar Rp465,2 triliun.
Kontribusi itu setara 29,3 persen dari total realisasi investasi dan capaian tersebut merupakan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi hilirisasi meningkat 79,8 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp75,8 triliun. Pemerintah terus menerima tawaran investasi di hilirisasi dari para investor.
"Naiknya kontribusi hilirisasi tak lepas dari semakin banyaknya komoditas yang dapat dikembangkan dan pasar baru terbuka lebar sehingga pemerintah terus berusaha untuk membuka lapangan kerja baru. Sebelumnya program hilirisasi lebih terkonsentrasi pada komoditas nikel," papar Ibrahim.
Selain di sektor mineral,
hilirisasi kini diarahkan untuk sektor perkebunan dan kehutanan, minyak dan gas bumi, hingga perikanan dan kelautan. Pemerintah akan terus mendorong hilirisasi demi memberikan nilai tambah bagi negara.
Melihat berbagai perkembangan tersebut Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali menguat.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.370 per USD hingga Rp16.440 per USD," jelas Ibrahim.