Gara-gara Beras dan Cabai Rawit, Inflasi Juni 2025 Naik Jadi 0,19%

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini. Foto: Dok Youtube BPS

Gara-gara Beras dan Cabai Rawit, Inflasi Juni 2025 Naik Jadi 0,19%

M Ilham Ramadhan Avisena • 1 July 2025 13:56

Jakarta: Inflasi bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19 persen ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27. Inflasi tersebut terjadi setelah pada Mei yang mengalami deflasi 0,37 persen.

"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,46 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,13 persen," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa, 1 Juli 2025.

Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok tersebut antara lain beras dengan andil 0,04 persen, cabai rawit dengan andil 0,03 persen, bawang merah, tomat, dan emas perhiasan masing-masing memiliki andil 0,02 persen. Adapun tarif angkutan udara juga memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen.

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi, antara lain cabai merah dan bawang putih, masing-masing memiliki andil 0,03 persen, serta bensin dengan andil 0,02 persen.
 

Baca juga: 

Ekspor RI Capai USD111,98 Miliar, Minyak Kelapa Sawit Jadi Primadona



(Ilustrasi beras. Foto: Dok Metrotvnews.com)

Inflasi disumbang seluruh komponen

Dari sisi komponennya, inflasi Juni 2025 didorong oleh semua kelompok. Meski begitu, inflasi Juni 2025 yang sebesar 0,19 persen utamanya didorong oleh inflasi komponen harga bergejolak.

Komponen tersebut mengalami inflasi 0,77 persen dengan andil 0,13 persen. Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah naik 0,09 persen dengan andil 0,02 persen, dan komponen inti naik 0,07 persen dengan andil 0,04 persen.

Sedangkan secara tahunan (year on year/yoy), inflasi Juni 2025 tercatat sebesar 1,87 persen, naik dari IHK 106,28 pada Juni 2024 menjadi 108,27. Berdasarkan kelompok pengeluarannya, inflasi tahunan ini utamanya didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 9,30 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,59 persen.

Komoditas lain yang turut menyumbang inflasi tahunan antara lain tarif air minum PAM, beras, kopi bubuk, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin. Adapun kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat deflasi dengan andil 0,02 persen, didorong oleh penurunan harga telepon seluler.

Berdasarkan komponen, seluruh komponen mencatatkan inflasi tahunan. Komponen inti mencatat inflasi sebesar 2,37 persen dan memberikan andil tertinggi sebesar 1,51 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi komponen ini adalah emas perhiasan, kopi bubuk, dan minyak goreng.

Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 1,34 persen dengan andil 0,26 persen. Penyebab utamanya adalah tarif air minum PAM di 13 wilayah, sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret kretek tangan (SKT). Komponen harga bergejolak naik 0,57 persen dengan andil 0,10 persen, didorong oleh komoditas beras, kelapa, tomat, dan santan jadi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)