Ilustrasi, asap kendaraan angkutan logistik. Foto: dok Tunas Toyota.
Husen Miftahudin • 3 July 2025 21:58
Jakarta: Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Hasgara International Fuad Adi Siswoyo mengungkapkan, masa depan transportasi bersih bukan hanya soal kendaraan listrik, tetapi juga tentang mengurangi emisi dari kendaraan diesel yang masih akan mendominasi logistik nasional dalam 10 tahun ke depan.
Pasalnya, emisi kendaraan berbahan bakar diesel merupakan tantangan besar bagi Indonesia. Mulai dari truk logistik, aktivitas kendaraan pertambangan, bus angkutan kota, hingga kapal laut yang semuanya menyumbang nitrogen oksida (NOx), partikel mikro (PM2.5), dan karbon dioksida (CO?) dalam jumlah signifikan ke atmosfer.
Terkait hal tersebut, salah satu teknologi yang telah terbukti secara global dalam mengurangi emisi tersebut adalah penggunaan AdBlue atau Diesel Exhaust Fluid (DEF), larutan urea berkualitas tinggi yang disemprotkan ke dalam sistem knalpot kendaraan diesel yang menggunakan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR).
Reaksinya secara kimiawi mengubah gas NOx menjadi nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya. Ini bukan sekadar teknologi tambahan, tapi bagian penting dalam mencapai standar emisi modern seperti Euro 4, Euro 5, hingga Euro 6.
"Pemerintah memiliki peran krusial untuk mendorong penggunaan DEF secara luas, tidak hanya melalui regulasi, tapi juga dengan insentif, edukasi, dan kontrol distribusi," ujar Fuad dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 3 Juli 2025.
Baca juga: Prabowo: Indonesia Berpeluang Jadi Salah Satu Negara Emisi Karbon Nol |