Sejarah Kalender Hijriah dan Maknanya bagi Umat Islam

Ilustrasi. Foto: Freepik

Sejarah Kalender Hijriah dan Maknanya bagi Umat Islam

Putri Purnama Sari • 28 June 2025 11:45

Jakarta: 1 Muharam 1447 H yang jatuh pada 27 Juni 2025 menjadi momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Tak hanya menandai awal tahun baru Hijriah, tetapi juga mengingatkan kembali pada sejarah terbentuknya kalender Islam yang sarat makna. 

Kalender Hijriah atau kalender Islam merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, terutama untuk menentukan waktu ibadah seperti puasa Ramadan, Idulfitri, Iduladha, dan Haji. 

Namun, tidak banyak yang mengetahui sejarah dan proses terbentuknya kalender ini. Berikut ulasan lengkap mengenai asal-usul kalender Hijriah.

Apa Itu Kalender Hijriah?

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang berbasis pergerakan bulan (lunar calendar). Dalam satu tahun Hijriah terdapat 12 bulan, dan setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan hilal (bulan sabit baru). Total hari dalam setahun Hijriah adalah sekitar 354 atau 355 hari, lebih pendek dari kalender Masehi (solar calendar).
 
Baca juga: Umat Muslim Wajib Tahu! Ini Keutamaan Puasa saat Bulan Muharam

Latar Belakang Diciptakannya Kalender Hijriah

Sebelum kalender Hijriah ditetapkan, masyarakat Arab menggunakan sistem penanggalan yang tidak seragam, seperti menyebut tahun berdasarkan peristiwa besar yang terjadi, misalnya "Tahun Gajah" yang merupakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal ini menimbulkan kebingungan dalam mencatat sejarah atau menentukan waktu ibadah secara konsisten.

Barulah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (634–644 M), kebutuhan akan sistem penanggalan resmi mulai dibahas. Dalam sidang para sahabat, disepakati bahwa awal kalender Islam akan dimulai dari peristiwa penting: Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, yang terjadi pada tahun 622 M.

Penetapan Tahun Hijriah

Penetapan kalender Hijriah dilakukan pada tahun 17 Hijriah (sekitar 638 M), saat Umar bin Khattab menjadi khalifah. Peristiwa hijrah dipilih sebagai patokan awal karena menandai babak baru dalam sejarah Islam dari masa penindasan menuju pembentukan masyarakat Muslim yang mandiri dan terorganisir.

Adapun bulan Muharam ditetapkan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, walaupun peristiwa hijrah sebenarnya terjadi di bulan Rabiul Awal. Pemilihan ini berdasarkan urutan bulan Arab yang telah dikenal sejak dahulu dan mempertimbangkan siklus ekonomi dan sosial masyarakat saat itu.
 
Baca juga: Puasa hingga Sedekah, Ini 12 Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Muharam

Nama-Nama Bulan dalam Kalender Hijriah

Berikut 12 bulan dalam kalender Hijriah:
  1. Muharam
  2. Safar
  3. Rabiul Awal
  4. Rabiul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Sya'ban
  9. Ramadan
  10. Syawal
  11. Zulkaidah
  12. Zulhijah
Setiap bulan memiliki makna dan keutamaan tersendiri dalam ajaran Islam, khususnya bulan Ramadan dan Zulhijah.

Meskipun kalender Masehi lebih umum digunakan untuk keperluan administrasi dan perdagangan global, kalender Hijriah tetap memegang peran penting dalam penentuan waktu ibadah, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Makna 1 Muharam dalam Sejarah Islam

1 Muharam bukan hanya tanggal awal dalam kalender Hijriah, tetapi juga simbol perubahan dan perjuangan. Ini mengingatkan kita pada langkah besar Rasulullah SAW dan para sahabat ketika meninggalkan kota kelahiran mereka demi menegakkan agama di tempat yang lebih aman.

Bagi umat Islam, momentum 1 Muharam menjadi saat yang tepat untuk bermuhasabah (introspeksi), memperbaiki diri, dan menetapkan niat baik dalam memasuki tahun baru. Di banyak daerah, tahun baru Islam diperingati dengan doa bersama, tausiyah, dan kegiatan sosial.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)