Bak Roller Coster, IHSG Balik Lagi ke Zona Hijau

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Bak Roller Coster, IHSG Balik Lagi ke Zona Hijau

Eko Nordiansyah • 21 April 2025 16:26

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini aman berada di zona hijau. Meski begitu, pergerakan IHSG hari ini cukup fluktuatif bak roller coster.
 
Berdasarkan data RTI, IHSG Senin, 21 April 2025 sore ditutup menguat 7,69 poin atau setara 0,12 persen ke posisi 6.445. IHSG sebelumnya sempat dibuka ke level 6.450. Sementara itu, IHSG juga berada di level terendah 6.406 dan tertinggi di posisi 6.472.
 
Adapun total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 14,763 miliar senilai Rp8,433 triliun. Sore ini, tercatat sebanyak 289 saham bergerak menguat.
 
Sementara itu, sebanyak 295 saham melemah dan 220 saham lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11,180 triliun dengan frekuensi sebanyak 987.803 kali.
 

Baca juga: 

Dibuka ke Zona Hijau, IHSG Menguat di 6.469 Pagi Ini



(Ilustrasi IHSG. Foto: Dok MI)

Investor masih hati-hati

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menjelaskan sentimen yang memengaruhi perdagangan sepanjang pekan lalu karena kekhawatiran para pelaku pasar atas dampak yang akan terjadi akibat penetapan tarif impor.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menaikkan tarif impor atas barang dari Tiongkok menjadi 245 persen. Selain itu, pernyataan dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memperkirakan tingkat inflasi akan meningkat tahun ini karena dampak tarif yang lebih tinggi.

"Pergerakan pasar saham masih volatil cenderung melemah. Para pelaku pasar masih sangat berhati-hati dalam bertransaksi saham, sebab ketidakpastian dari kebijakan tarif masih belum cukup mereda," ujar Indri dalam keterangan resmi, Senin, 21 April 2025.
 
Dia menambahkan para pelaku pasar juga khawatir kebijakan tarif impor tinggi AS dapat  memicu inflasi dan menurunkan ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga acuan, meskipun saat ini sebagian besar pelaku pasar domestik menilai bahwa valuasi saham di Indonesia sangat menarik untuk di koleksi.

Sementara itu, sentimen domestik yang wajib dipantau adalah neraca dagang Indonesia yang diperkirakan akan tetap mengalami surplus meski sedikit turun jika dibandingkan bulan sebelumnya ke level USD2,45 miliar, di mana potensi penurunan ini disebabkan oleh lemahnya ekspor Indonesia akibat adanya penetapan tarif impor AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)