Mau Investasi Jangka Pendek atau Panjang? Begini Cara Pilih Strategi yang Tepat!

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Mau Investasi Jangka Pendek atau Panjang? Begini Cara Pilih Strategi yang Tepat!

Riza Aslam Khaeron • 25 April 2025 11:54

Jakarta: Dalam dunia keuangan, memahami perbedaan antara investasi jangka pendek dan jangka panjang adalah kunci untuk mencapai tujuan finansial yang tepat sasaran. Setiap jenis investasi memiliki karakteristik, risiko, dan imbal hasil yang berbeda, tergantung pada jangka waktu dan tujuan yang ingin dicapai.

Bagi investor pemula maupun berpengalaman, penting untuk menyusun strategi berdasarkan kebutuhan spesifik, seperti membeli rumah, mempersiapkan dana pensiun, atau liburan dalam waktu dekat. Berikut penjelasan investasi jangka panjang dan pendek lebih lanjut.
 

Definisi dan Perbedaan Utama

Secara umum, investasi dapat dikategorikan berdasarkan time horizon atau jangka waktu investasi. Investasi jangka pendek adalah penempatan dana pada instrumen keuangan yang memiliki likuiditas tinggi dan periode pengembalian kurang dari lima tahun.

Biasanya dipilih untuk kebutuhan yang akan direalisasikan dalam waktu dekat. Fokus utamanya adalah menjaga nilai pokok (principal) agar tidak berkurang dan tetap tersedia saat dibutuhkan. Instrumen ini juga cenderung memiliki risiko rendah, meskipun imbal hasilnya lebih kecil.

Investasi jangka panjang, sebaliknya, merujuk pada penempatan dana untuk jangka waktu lebih dari lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Tujuan dari investasi ini adalah pertumbuhan nilai aset (capital growth), meskipun disertai dengan volatilitas—yakni fluktuasi harga pasar yang bisa naik turun dalam jangka pendek.

Namun, dengan waktu yang cukup panjang, risiko tersebut cenderung berkurang karena potensi pertumbuhan nilai aset yang lebih tinggi.Pemilihan antara investasi jangka pendek dan panjang sangat bergantung pada profil risiko, tujuan keuangan, dan kebutuhan likuiditas investor.
 

Strategi Investasi Jangka Pendek

Mengutip Investopedia, Jumat, 27 Juli 2024, jika Anda ingin mengumpulkan dana dalam waktu dekat—misalnya untuk liburan, beli kendaraan, atau renovasi rumah—maka sebaiknya pilih jenis investasi yang aman dan mudah dicairkan. Dalam konteks Indonesia, beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan antara lain:
  1. Tabungan Digital Berbunga Tinggi: Produk tabungan dari bank digital seperti SeaBank, Bank Jago, atau blu by BCA Digital, yang menawarkan bunga lebih besar dibanding tabungan biasa.
  2. Reksa Dana Pasar Uang: Investasi di instrumen jangka pendek yang relatif aman dan bisa dicairkan kapan saja. Cocok untuk yang butuh fleksibilitas tinggi.
  3. Deposito Berjangka: Ditawarkan oleh hampir semua bank di Indonesia. Bisa disusun dengan skema jatuh tempo bergiliran agar dana tetap bisa diakses.
  4. Obligasi Ritel (ORI atau SBR): Surat utang negara dengan risiko rendah, cocok untuk jangka pendek hingga menengah.
Fokus utama: dana mudah dicairkan, risiko kecil, dan nilai pokok tetap aman.
 
Baca Juga:
Apa itu Investasi Syariah? Panduan untuk Berinvestasi Halal
 

Strategi Investasi Jangka Panjang

Untuk rencana jangka panjang seperti pensiun atau dana pendidikan anak, Investopedia, Jumat, 27 Juli 2024, menyarankan investasi yang bisa bertumbuh dalam waktu lama. Di Indonesia, strategi ini dapat dilakukan melalui:
  1. Saham di Bursa Efek Indonesia: Bisa dibeli langsung melalui aplikasi sekuritas seperti Ajaib, Stockbit, Bibit Sekuritas, atau IndoPremier. Potensi cuan tinggi, tapi butuh kesabaran.
  2. Exchange-Traded Fund (ETF) Indonesia: Mulai berkembang dan bisa menjadi alternatif reksa dana bagi investor yang ingin efisiensi biaya.
  3. Reksa Dana Saham atau Campuran: Dikelola oleh manajer investasi, cocok bagi investor pemula yang ingin investasi jangka panjang tanpa ribet.
  4. Emas: Dalam jangka panjang, emas bisa menjadi lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan krisis ekonomi. Bisa diakses melalui Logam Mulia, Pegadaian, atau platform emas digital seperti Pluang dan Tokopedia Emas
Untuk jangka panjang, kuncinya ada pada disiplin investasi, diversifikasi portofolio, dan manajemen risiko. Dengan pendekatan ini, Anda bisa menghadapi naik-turun pasar tanpa panik.

Menentukan apakah tujuan finansial Anda bersifat jangka pendek atau jangka panjang akan memengaruhi seluruh strategi investasi Anda. Memilih instrumen yang sesuai bukan hanya soal imbal hasil tertinggi, tapi juga soal ketepatan, keamanan, dan kesesuaian waktu.

Dengan memahami perbedaan karakteristik masing-masing jenis investasi dan merancang portofolio berdasarkan horizon waktu dan profil risiko, Anda akan berada di jalur yang benar menuju kebebasan finansial yang terencana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)