Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II. Foto: Tim Media Presiden
Putri Purnama Sari • 15 April 2025 10:21
Jakarta: Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Yordania dan bertemu dengan Raja Yordania, Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah, pada Senin, 14 April 2025.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Raja Abdullah II. Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral, khususnya di sektor pertanian. ?
Salah satu agenda utama adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertanian Indonesia dan Kementerian Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania.
MoU tersebut mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari pertukaran informasi dan program pelatihan, hingga penguatan investasi, akses pasar, dan peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) pertanian.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo Subianto juga ingin Indonesia mempelajari teknologi pertanian di Yordania yang dinilai lebih maju.
“Yordania memiliki teknologi maju di bidang pertanian, dan kami ingin belajar tentang hal tersebut. Saya membawa Menteri Pertanian saya dalam kunjungan ini, dan saya berharap akan ada tindak lanjut nyata dari semua isu yang kita bahas,” kata Presiden Prabowo Subianto, yang dikutip Selasa, 15 April 2025.
Di kesempatan yang lain, Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa Yordania saat ini memproduksi bahan baku pupuk (potassium phosphate) yang diyakini termurah di dunia.
Suplai pupuk bagi Indonesia sangatlah krusial mengingat Presiden Prabowo menginginkan swasembada pangan merupakan program prioritas yang ingin segera diwujudkan oleh Presiden.
“Kita (Indonesia, red.) di sini (Yordania, red.) kita beli banyak fosfat, potash, untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” kata Presiden Prabowo.
Dengan adanya pertemuan bilateral ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam hubungan strategis
Indonesia–Yordania, tidak hanya antarpemerintah, tetapi juga antarmasyarakat kedua negara.