Fachri Audhia Hafiez • 18 March 2025 18:03
Jakarta: Anggota Komisi XI DPR Ahmad Najib Qodratullah meminta para investor untuk tenang dan menghindari keputusan yang impulsif. Hal ini merespons penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per hari ini, 18 Maret 2025.
"Tetap tenang dan hindari keputusan impulsif. Fluktuasi pasar adalah hal yang wajar. Penting untuk tidak membuat keputusan investasi berdasarkan emosi sesaat,” kata Najib melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Maret 2025.
Najib mengatakan agar para investor dapat fokus kepada fundamental perusahaan saat melakukan investasi. Karena cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.
“Pertimbangkan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental kuat yang cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar,” ujar Najib.
Najib mendorong upaya konsultasi dengan penasihat keuangan di tengah situasi seperti saat ini. Sekretaris Fraksi PAN di DPR itu berharap kepada para investor mendiskusikan urusan investasi dengan profesional untuk mendapatkan pandangan objektif.
“Pantau perkembangan ekonomi dan kebijakan pemerintah. Tetap update dengan berita ekonomi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi pasar untuk membuat keputusan yang lebih informasional,” ujar Najib.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada Selasa, 18 Maret 2025. Pembekuan ini dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai lima persen.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS)," tulis pengumuman dari BEI.
Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.