Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 19 March 2025 06:27
New York: Sekretaris Jenderal Antonio Guterres terkejut dengan serangan udara israel yang mematikan di Gaza. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB.
“Sekretaris Jenderal terkejut dengan serangan udara Israel di Gaza, yang mengakibatkan banyak warga sipil tewas,” ujar Juru Bicara Sekjen PBB dikutip dari keterangan resmi PBB di Press.un.org, Rabu 19 Maret 2025.
“Sekjen PBB sangat mengimbau agar gencatan senjata dihormati, agar bantuan kemanusiaan tanpa hambatan diberikan kembali, dan agar para sandera yang tersisa dibebaskan tanpa syarat,” ungkap pernyataan itu.
Serangan Selasa, sejauh ini yang terbesar sejak gencatan senjata berlaku pada Januari, menewaskan lebih dari 400 orang di seluruh Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Israel berjanji untuk terus bertempur hingga semua sandera yang ditawan oleh militan Palestina selama serangan Oktober 2023 yang memicu perang tersebut dipulangkan.
Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas, 58 masih ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.
Hamas, yang sejauh ini belum menanggapi secara militer, menuduh Israel berusaha memaksanya untuk "menyerah".
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan bahwa serangan ini baru permulaan. Namun keluarga sandera Israel memohon kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan kekerasan, karena khawatir akan nasib orang-orang yang mereka cintai.
Para pengkritik Netanyahu menuduhnya ingin meneruskan perang demi kelangsungan politiknya sendiri, tanpa mempedulikan nyawa para sandera yang masih ditawan di Gaza.
Netanyahu sejauh ini menolak membentuk komisi penyelidikan nasional atas serangan Hamas pada 7 Oktober, sementara upayanya untuk memecat seorang pejabat keamanan tinggi mengancam akan menjerumuskan Israel kembali ke dalam krisis politik yang mendalam.