Kutuk Blokade Israel, Prancis Kirim Bantuan ke Gaza via Udara

Paris: Pemerintah Prancis pada Jumat, 1 Agustus, mulai menyalurkan 40 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui udara, seraya mendesak Israel untuk membuka akses penuh ke wilayah tersebut yang dinilai semakin terjerumus ke dalam kelaparan.

“Dalam menghadapi situasi yang sangat genting, kami baru saja melaksanakan operasi airdrop bantuan pangan di Gaza. Terima kasih kepada mitra kami dari Yordania, Uni Emirat Arab, dan Jerman atas dukungannya, serta kepada para personel militer atas komitmennya,” tulis Presiden Emmanuel Macron melalui platform media sosial X.

“Airdrop saja tidak cukup. Israel harus membuka akses kemanusiaan sepenuhnya untuk mengatasi risiko kelaparan,” tambah dia, seperti dikutip dari AsiaOne, Sabtu, 2 Agustus 2025.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, sebelumnya mengatakan kepada stasiun televisi franceinfo bahwa Prancis mengirimkan empat penerbangan dari Yordania ke Gaza, masing-masing membawa 10 ton bantuan kemanusiaan.

Sebuah lembaga pemantau kelaparan global menyebutkan pada Selasa lalu bahwa skenario kelaparan tengah berlangsung di Jalur Gaza, dengan angka malnutrisi melonjak tajam, anak-anak di bawah usia lima tahun mulai meninggal karena penyebab terkait kelaparan, serta akses kemanusiaan yang sangat terbatas.

Menurut kantor Presiden Macron, sejak pertengahan Oktober 2023, Prancis telah berpartisipasi dalam enam kali misi udara kemanusiaan Eropa yang digagas Uni Eropa menuju Yordania dan Mesir, untuk menyalurkan bantuan ke Gaza.

Inisiatif udara ini memungkinkan pengiriman lebih dari 60 penerbangan yang membawa lebih dari 3.350 ton kargo bantuan, sebagian besar berupa donasi barang yang transit melalui Mesir dan Yordania.

Namun, sebagian dari bantuan tersebut hingga kini belum dapat masuk ke Gaza karena belum adanya persetujuan dari otoritas Israel, lanjut pernyataan dari kantor Presiden Prancis.

Baca juga:  UEA dan Yordania Kirim Bantuan Makanan ke Gaza via Udara