Ilustrasi PDIP. Medcom
M Ilham Ramadhan Avisena • 3 August 2025 16:56
Jakarta: Langkah politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyatakan dukungan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebagai kekuatan penyeimbang memunculkan spekulasi soal adanya kesepakatan politik di balik layar. Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menilai sikap PDIP tak lepas dari dinamika hukum yang menjerat mantan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan amnesti yang diberikan kepada Hasto oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Ditenggarai beberapa pertemuan awal Megawati dengan Presiden Prabowo telah memunculkan dugaan adanya kesepakatan politik di awal pertemuan mereka, bahwa telah terjadinya tukar-menukar kepentingan antara PDIP dan Prabowo," ujar Efriza saat dihubungi, Minggu, 3 Agustus 2025.
Menurut dia, pemberian amnesti kepada Hasto menjadi sinyal kuat yang kemudian direspons PDIP secara politis. Setelah Kongres ke-6 PDIP, partai berlambang banteng itu mengambil sikap resmi mendukung pemerintah, meskipun dengan narasi sebagai kekuatan penyeimbang.
"Dengan adanya sikap serius Presiden Prabowo memberikan amnesti terhadap Hasto, maka PDIP merespons dengan menunjukkan sikap yang tegas saat ini, mendukung pemerintah dengan sifat lebih akomodatif terhadap pemerintahan baru ini," jelas Efriza.
Menurut dia, sikap tersebut sangat berbeda dengan posisi PDIP sebelumnya, ketika Hasto masih menjalani proses hukum dan suasana politik memanas usai Pilpres 2024. Saat pilpres, PDIP dinilai lebih menunjukkan sikap oposisi yang tajam, bahkan cenderung konfrontatif terhadap Jokowi dan calon penggantinya, Prabowo.
Kala itu, Efriza mencatat pernyataan-pernyataan keras dari elite PDIP, termasuk Hasto, kerap menyerang isu penyalahgunaan kekuasaan hingga tudingan pengkhianatan politik. Ketika Hasto mulai menghadapi persidangan, sikap PDIP mulai berubah, meski belum sepenuhnya jelas. Mereka mulai menunjukkan dukungan terhadap revisi UU TNI, kendati posisinya masih mengambang.
"Mengapa mengambang? Karena saat itu masih dalam perilaku tawar-menawar kepentingan saja dengan meminta Prabowo menyelamatkan karir politik Hasto sekaligus untuk kepentingan keberlanjutan PDIP berorganisasi," jelas Efriza.
Baca Juga
Politikus PDIP Nilai Amnesti Hasto Cerminan Komitmen Semangat Rekonsiliasi |