ICE Gerebek Pabrik Baterai Hyundai di AS, Ratusan Pekerja Ditangkap

Petugas imigrasi ICE menggerebek pabrik baterai Hyundai di Georgia, AS, Kamis, 4 September 2025. (Anadolu Agency)

ICE Gerebek Pabrik Baterai Hyundai di AS, Ratusan Pekerja Ditangkap

Willy Haryono • 6 September 2025 17:06

Georgia: Ratusan pekerja di sebuah pabrik baterai mobil listrik Hyundai dan Kia yang tengah dibangun di negara bagian Georgia, Amerika Serikat (AS), ditangkap dalam penggerebekan besar-besaran oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Aksi itu menghentikan seluruh kegiatan konstruksi di lokasi.

Mengutip dari Guardian, Sabtu, 6 September 2025, fasilitas tersebut merupakan bagian dari proyek investasi industri terbesar dalam sejarah Georgia, yang sebelumnya dipuji sebagai dorongan besar bagi perekonomian oleh Gubernur Georgia dari Partai Republik, Brian Kemp.

Menurut pejabat imigrasi AS, sekitar 475 pekerja ditangkap pada Jumat kemarin, menjadikannya operasi penegakan hukum terbesar di satu lokasi dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), lembaga yang dibentuk setelah serangan teror 11 September 2001 di New York dan Washington DC.

Namun, Korea Economic Daily sebelumnya melaporkan bahwa sekitar 560 pekerja di fasilitas Hyundai dan LG Energy Solution (LGES) telah ditahan, mengutip sumber industri yang tidak disebutkan namanya.

Dari jumlah tersebut, sekitar 300 orang dilaporkan berkewarganegaraan Korea Selatan. Hyundai Motor adalah perusahaan otomotif asal Korea Selatan yang memiliki banyak pabrik di berbagai negara.

Penggerebekan itu menjadi pukulan bagi proyek besar Hyundai di Georgia, sekaligus menunjukkan kerasnya kebijakan Presiden Donald Trump dalam menindak imigran di AS. Peristiwa ini juga memperlihatkan dampak besar agenda deportasi massal Trump terhadap dunia usaha, bahkan ketika Gedung Putih berusaha mendorong lebih banyak investasi asing masuk.

Seorang agen DHS mengatakan beberapa lembaga federal, termasuk Ice, FBI, dan DEA, terlibat dalam “operasi penegakan hukum yang mendapat otorisasi pengadilan” karena tengah menyelidiki praktik ketenagakerjaan ilegal.

“Penangkapan sedang dilakukan,” ujar Steven Schrank, agen khusus yang memimpin Investigasi Keamanan Dalam Negeri untuk wilayah Georgia, dalam konferensi pers.

Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, negara asal Hyundai Motor, mengatakan bahwa para pekerja yang ditangkap kini ditahan di fasilitas Ice. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan “banyak warga kami” yang ditahan dan menyampaikan keprihatinan atas dampak penggerebekan tersebut.

“Kegiatan ekonomi perusahaan-perusahaan kami yang berinvestasi di Amerika Serikat serta kepentingan warga negara kami tidak boleh dilanggar secara berlebihan dalam proses penegakan hukum AS,” kata juru bicara kementerian, Lee Jae-woong, dalam pernyataan pada Jumat.

Fasilitas produksi baterai itu sendiri merupakan proyek patungan antara LGES dan Hyundai Motor, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun ini, menurut LGES, guna memasok baterai untuk kendaraan listrik.

Baca juga:  Hakim AS Perintahkan Trump Hentikan Penahanan Imigran Tanpa Sebab

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)