Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu,
Al Abrar • 17 June 2025 20:44
Simalungun: Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, melakukan aksi penanaman ratusan pohon di Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno sekaligus upaya penghijauan kawasan rawan bencana.
Penanaman pohon dipusatkan di wilayah yang sebelumnya terdampak banjir bandang. Bane menyebut rusaknya kawasan hutan sebagai salah satu penyebab utama banjir dan longsor di Parapat. Oleh karena itu, aksi ini diharapkan dapat memulihkan ekosistem dan mencegah bencana serupa di masa depan.
“Kami dari PDI Perjuangan melakukan penanaman pohon dalam rangka Bulan Bung Karno. Lokasinya kami pilih di Parapat karena daerah ini belum lama ini dilanda banjir akibat penggundulan hutan,” ujar Bane.
Mengusung tema “Menanam Pohon, Merawat Bumi”, kegiatan ini juga ditujukan untuk mendukung pelestarian kawasan Danau Toba yang tengah mendapat peringatan dari UNESCO terkait status Global Geopark. Jenis pohon yang ditanam di antaranya alpukat, matoa, jambu batu, kelengkeng, serta ratusan bibit pohon produktif lainnya yang dibagikan kepada masyarakat.
“Kami memilih pohon buah agar bisa dirawat dan memberi manfaat ekonomi. Kalau semua orang menanam dan merawat lingkungan, dampaknya sangat besar bagi bumi ini,” tambahnya.
Camat Girsang Sipangan Bolon, Victor Sijabat, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyebut aksi penghijauan ini sebagai langkah nyata dalam menghadapi potensi bencana alam.
“Ini bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan respons terhadap bencana yang belakangan terjadi. Kami sangat mengapresiasi,” kata Victor.
Kegiatan kemudian dilanjutkan di Pesanggrahan Bung Karno, Parapat, dengan pertunjukan seni dari seniman Pondok Kreatif Parapat. Salah satu penampilan utama adalah pembacaan puisi Bung Karno berjudul “Aku Melihat Indonesia”.
Bane menambahkan, Parapat memiliki nilai sejarah yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan dan potensi besar sebagai destinasi wisata.
“Parapat menyimpan jejak sejarah kemerdekaan. Kalau kisahnya terus diceritakan dan dipromosikan, dampaknya akan luar biasa,” pungkasnya.