Asap dari serangan Israel di Gaza. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 25 March 2025 12:59
Kairo: Mesir telah mengajukan usulan baru pekan lalu untuk memulihkan perjanjian gencatan senjata di Gaza, menurut sumber keamanan yang dikutip kantor berita Reuters pada Senin kemarin.
Usulan ini mengatur skema pembebasan sandera secara bertahap oleh kelompok pejuang Palestina Hamas dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza dengan jaminan dari Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan proposal Mesir, Hamas akan membebaskan lima sandera Israel setiap minggu, sementara Israel diminta memulai implementasi fase kedua gencatan senjata setelah pekan pertama.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa AS dan Hamas telah menyetujui kerangka kerja tersebut, tetapi Israel hingga kini belum memberikan tanggapan resmi.
Selain itu, proposal ini mencakup jadwal pembebasan seluruh sandera Palestina secara bertahap sebagai imbalan atas penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza. Pelaksanaan ini didukung dengan jaminan langsung dari pemerintah Amerika Serikat untuk memastikan kepatuhan kedua belah pihak.
Upaya diplomatik ini muncul setelah Israel melancarkan serangan udara mendadak ke Gaza pada Selasa lalu, yang menewaskan lebih dari 400 warga Palestina dalam satu hari. Serangan ini menjadi hari paling mematikan sejak Israel memulai kampanye militer besar-besaran di wilayah tersebut pada Oktober 2023.
Melansir dari Middle East Monitor, Selasa, 25 Maret 2025, serangan tersebut sekaligus menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sebelumnya diberlakukan pada Januari.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak dimulainya serangan pada Oktober 2023, lebih dari 50.000 warga Palestina tewas, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak dan lebih dari 113.200 orang terluka akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Meski ada tekanan internasional yang meningkat, Israel belum merespons secara resmi usulan terbaru Mesir. Para pengamat menilai bahwa keterlibatan langsung AS sebagai penjamin perjanjian ini dapat menjadi faktor penentu keberhasilan gencatan senjata di tengah eskalasi kekerasan yang terus meningkat di Gaza. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Tolak Proposal Mesir, AS Sebut Kondisi Gaza Sudah Tidak Layak Huni