Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 25 March 2025 00:39
Jakarta: Muncul laporan dari media di Timur Tengah bahwa Yordania mengusulkan Hamas agar diasingkan ke negara lain sebagai bagian dari gencatan ataupun penghentian peperangan.
Menurut Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi, usulan-usulan seperti di atas lebih mendukung terhadap Israel.
“Tentu saja hak dasar bagi masyarakat yang pertama adalah menentukan nasib sendiri. Kita tidak bisa mengusir sebuah bangsa dari rumah dan Tanah Air-nya untuk membantu dan mengatasamakan melindungi mereka,” ujar Dubes Boroujerdi, saat berbuka puasa di kediamannya di Jakarta, Senin 24 Maret 2025.
“Ini adalah sebuah pendekatan yang kelihatan. Sebuah masyarakat yang memiliki 2 juta orang yang tinggal di Gaza,” imbuh Dubes Boroujerdi.
Warga Gaza saat ini mencapai kurang lebih dua juta orang, jika usulan itu dilakukan, berarti harus memindahkan warga dari tempat ke tempat. Ini adalah bagian dari upaya terhadap Zionis Israel. Tentu usulan-usulan seperti ini tidak membantu Palestina sama sekali, menurut Dubes Boroujerdi.
Dubes Boroujerdi menegaskan Palestina perlu didukung untuk akses kepada pendidikan, akses kepada kesehatan, akses kepada masa depan, akses untuk menentukan nasib sendiri.
Selain itu, dubes juga menyoroti perbedaan perlakuan yang dialami mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keduanya dikeluarkan surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), tetapi hanya Duterte yang saat ini ditahan.
“Ketika kita berbicara berkaitan dengan dunia internasional, jaminan terhadap pelaksanaan sebuah keputusan seperti yang dilakukan oleh ICC merupakan kekuatan pengaruh (negara besar),” tegas Dubes Boroujerdi.
“Tentu saja, Palestina tidak didukung oleh negara-negara Adidaya dan yang bersangkutan (PM Netanyahu) tidak bisa ditangkap sampai saat ini karena didukung oleh beberapa Negara Adidaya. Maka kita harus kuat. Namun, kita memiliki kekuatan yang tidak bisa kita gunakan,” ucapnya.
Kekuatan yang bisa digunakan adalah pikiran umum dan kekuatan berbicara. Dunia internasional harus mengarahkan pikiran umum melalui berbicara agar tekanan politik dan ekonomi agar negara-negara yang mendukung pengubahsuaian dan menguasai pengubahsuaian mereka menjadi kuat dan agar perusahaan-perusahaan internasional berkesan agar mereka bisa bergerak dalam hal keadilan dan pikiran umum.