Tim SAR berupaya evakuasi santri di balik reruntuhan beton musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Basarnas Surabaya)
Amaluddin • 5 October 2025 10:04
Sidoarjo: Operasi pencarian korban reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, akan diperpanjang jika belum rampung pada Minggu, 5 Oktober 2025. Hingga hari ketujuh pencarian, tim SAR mencatat sekitar 39 korban masih hilang dan belum berhasil ditemukan.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan pihaknya semula menargetkan seluruh korban dapat ditemukan hingga Minggu malam. Namun kondisi lapangan dan banyaknya korban tertimbun membuat kemungkinan perpanjangan operasi semakin besar.
"Kami masih berharap bisa clear hari ini. Tapi kalau ternyata belum, maka target pencarian akan bergeser. Kalau pun sampai Senin, itu tinggal tahap clean up saja," kata Nanang di Sidoarjo, Minggu, 5 Oktober 2025.
Sesuai Standar Operasional Prosedur, operasi pencarian dapat diperpanjang antara satu hingga tujuh hari setelah batas waktu awal berakhir. Fleksibilitas ini mempertimbangkan kompleksitas kondisi di lapangan.
"Korban memang ada di situ, hanya tinggal menunggu waktu untuk evakuasinya. Dengan situasi seperti ini, besar kemungkinan akan ada penambahan waktu pencarian," ujar Nanang.
Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono, menyebut pihaknya menargetkan pembersihan puing dan pencarian korban selesai pada Minggu malam. Asesmen lanjutan akan dilakukan pada Senin, 6 Oktober 2025.
"Proses pembersihan puing-puing dan evakuasi korban dilakukan bersamaan. Karena ketika puing terangkat, akan memudahkan tim menemukan korban yang masih tertimbun," jelas Hery.