Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol. Wibowo. ANTARA/HO-Ditregident Korlantas Polri.
Jakarta: Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri, Brigjen Wibowo, merangkul Generasi Z sebagai Duta Lalu Lintas Digital. Langkah ini sejalan dengan tugas Ditregident dalam memberikan pelayanan publik di bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor maupun pengemudi.
Wibowo mengatakan pendekatan ini bukan sekadar strategi komunikasi publik, tetapi upaya membangun budaya tertib administrasi dan kesadaran berlalu lintas sejak dini bagi generasi muda.
"Tugas kami bukan hanya menerbitkan SIM, STNK, atau BPKB, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya tertib administrasi dan disiplin berlalu lintas. Gen-Z adalah mitra strategis untuk menanamkan nilai-nilai itu melalui pendekatan digital," kata Wibowo di Jakarta, Senin, 17 November 2025.
Baca Juga :
Sebagai pelaksana tugas Korlantas di bidang registrasi dan identifikasi, Ditregident memegang peran penting dalam mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas).
Melalui inovasi layanan seperti SINAR (SIM Online), SIGNAL (Pembayaran Pajak Digital), dan e-BPKB, Ditregident terus memperluas akses layanan publik yang lebih mudah, transparan, dan akuntabel.
Namun menurut Wibowo, keberhasilan sistem digital tidak hanya ditentukan oleh teknologi.
Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Wibowo. Dokumentasi/ istimewa
“Teknologi hanyalah alat. Yang menentukan keberhasilannya adalah manusianya. Karena itu, kami ingin Gen-Z menjadi pelopor tertib administrasi kendaraan, pengguna jalan yang taat, dan agen literasi digital di bidang lalu lintas,” jelasnya.
Program Duta Lalu Lintas Digital
Melalui program ini, Ditregident akan mengajak pelajar, mahasiswa, hingga komunitas kreatif muda terlibat aktif dalam edukasi publik terkait keselamatan berkendara dan pentingnya kepatuhan administrasi kendaraan.
Para duta tersebut nantinya bisa berkontribusi lewat kampanye kreatif di media sosial, produksi konten edukatif, hingga kegiatan lapangan seperti pelatihan keselamatan dan literasi layanan Regident.
"Kami ingin budaya tertib lahir dari kesadaran, bukan karena sanksi. Gen-Z bisa menjadi jembatan antara Polri dan masyarakat untuk menumbuhkan nilai disiplin dan tanggung jawab bersama," ungkap Wibowo.
Program ini juga menjadi bagian dari arah transformasi digital Polri. Ditregident menjadi salah satu pilar modernisasi sistem pelayanan publik, dengan melibatkan generasi muda bukan hanya sebagai pengguna, tetapi sebagai duta perubahan digital yang berintegritas.
Dengan kolaborasi Gen-Z, Ditregident berharap integritas sistem Regident semakin kuat, kepercayaan publik meningkat, dan budaya tertib lalu lintas semakin mengakar di era digital.
"Kamseltibcarlantas bukan hanya urusan polisi, tapi urusan kita semua. Dan masa depan keselamatan di jalan ada di tangan generasi muda," ujar Wibowo.