Presiden Donald Trump. Foto: EPA.
Ade Hapsari Lestarini • 1 April 2025 09:14
Washington: Presiden AS Donald Trump mengatakan ia mungkin akan mengenakan "tarif sekunder" pada minyak Rusia. Hal ini jika ia yakin Rusia bersalah karena tidak mencapai gencatan senjata dengan Ukraina.
Dalam wawancara telepon dengan NBC News, Trump mengatakan ia "sangat marah" dan "kesal" ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik kredibilitas kepemimpinan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seraya menambahkan komentar tersebut "tidak tepat sasaran."
"Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, dan jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia -- yang mungkin tidak terjadi -- tetapi jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia," kata Trump, dilansir
Xinhua, Senin, 1 April 2025.
"Itu berarti jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak dapat berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada tarif 25 persen untuk semua minyak, tarif 25 hingga 50 poin untuk semua minyak," ancam Trump.
Ilustrasi. Foto: Freepik
Trump ancam akan memberlakukan tarif bulan depan
Trump mencatat tarif untuk Rusia akan diberlakukan dalam bulan depan jika Moskow tidak menandatangani gencatan senjata dengan Ukraina.
Trump mengatakan Putin tahu dia marah, tetapi dia memiliki "hubungan yang sangat baik" dengan Putin dan akan berbicara dengan pemimpin Rusia itu lagi minggu ini.
Selama percakapan telepon pada 18 Maret, Trump dan Putin sepakat perdamaian di Ukraina "akan dimulai dengan gencatan senjata energi dan infrastruktur."