Serangan geng bersenjata kerap terjadi dari waktu ke waktu di Haiti. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 May 2025 15:56
Port-au-Prince: Setidaknya 50 orang, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas dalam serangan brutal yang dilakukan geng bersenjata di kota Preval, wilayah tengah Haiti, menurut laporan sejumlah media internasional pada Jumat kemarin.
Mengutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 24 Mei 2025, para penyerang membakar rumah-rumah, menjarah gereja, dan membunuh warga sipil dalam serangan yang disaksikan warga sebagai sebuah pembantaian.
Salah satu korban adalah seorang pendeta berusia 86 tahun, Jocques Brutus, yang dilaporkan dipenggal oleh pelaku di dalam Gereja Maranatha.
“Setidaknya 50 jenazah telah ditemukan. Untuk mencapai lokasi pembantaian sangat sulit karena wilayah itu masih dikuasai geng. Empat belas dari jenazah ditemukan dalam kondisi dipenggal dan dibakar,” ujar seorang saksi kepada kantor berita EFE.
Geng yang bertanggung jawab atas serangan ini diyakini bernama Koalisi Bela Diri (Self-Defense Coalition), menurut laporan awal.
Konferensi Para Uskup Haiti menyampaikan “kesedihan mendalam” atas tragedi tersebut dan menyerukan kepada pihak berwenang agar segera mengambil tindakan tegas.
Kekerasan yang dilakukan oleh geng bersenjata terus memperparah krisis di Haiti, yang kini sebagian besar wilayah ibu kotanya, Port-au-Prince, berada di bawah kendali kelompok bersenjata.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat lebih dari 5.600 orang tewas akibat kekerasan geng sepanjang tahun 2024. Krisis ini juga memperparah ancaman kelaparan yang kini menghantui lebih dari 11 juta warga Haiti.
Baca juga: Geng Bersenjata Bunuh 50 Orang dalam Serangan di Dekat Ibu Kota Haiti