Bencana jadi Ancaman Ekonomi, Pemerintah Dorong Resiliensi Nasional

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, menegaskan pentingnya membangun industri resiliensi bencana. Kerugian ekonomi akibat bencana bukan hanya merusak infrastruktur fisik, tetapi juga menghambat rantai pasok dan menekan daya saing nasional.

“Indonesia adalah laboratorium hidup terbesar di dunia. Kita harus mengubah posisi di cincin api bukan sebagai kutukan, tapi sebagai peluang luar biasa untuk inovasi,” ujar Pratikno pada Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2025 di JIExpo Kemayoran, Rabu, 10 September 2025.
 

Baca juga:  IIF Dorong Percepatan Pembiayaan untuk Infrastruktur Berkelanjutan

(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Manfaatkan teknologi

Untuk itu, Indonesia seharusnya mengembangkan inovasi melalui pemanfaatan teknologi seperti AI untuk sistem peringatan dini dan big data kebencanaan dapat membuka jalan bagi lahirnya industri baru di bidang mitigasi bencana, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

Pengembangan teknologi seperti sistem peringatan dini berbasis AI, drone deteksi kebakaran hutan, hingga chatbot evakuasi multibahasa bisa menjadi roda baru pertumbuhan ekonomi. 

Selain itu, Pratikno juga turut mengajak para investor global yang hadir untuk ikut berinvestasi di Indonesia dengan membangun industri manufaktur bersama.

Ajang internasional yang menghadirkan lebih dari 2.000 perusahaan dari 40 negara ini menjadi kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan inovasi mitigasi bencana sekaligus membuka peluang investasi teknologi kebencanaan. (Aulia Rahmani Hanifa)