Ilustrasi. Foto: dok MI/Adam Dwi.
Jakarta: Investasi saham dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kekayaan, namun juga dapat membawa risiko besar jika tidak dilakukan dengan benar. Salah satu kunci sukses dalam investasi saham adalah menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi.
Dengan memahami kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam investasi saham, Investor dapat meningkatkan peluang sukses dan mengurangi risiko kerugian. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang investasi saham, serta mengembangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan finansial.
Dikutip dari laman jurnal.id, berikut delapan kesalahan investasi saham yang harus dihindari:
1. Fokus pada satu saham
Hanya terpaku pada satu saham sangat berbahaya karena membuat investor menjadi tidak rasional dalam menilai sahamnya. Jadikan saham sebagai media dan alat yang dapat menjadi jembatan untuk mencapai tujuan keuangan, jangan terpaku pada satu saham saja karena tetap akan dilepas untuk memenuhi tujuan keuangan.
2. Tidak mengerti sisi fundamental
Hal mendasar yang perlu dipelajari dalam saham adalah analisis fundamental perusahaan sebelum membeli sebuah sahamnya. Laba rugi sebuah perusahaan menjadi faktor harga saham terhadap fundamental perusahaan.
3. Gampang menyerah
Investasi adalah sebuah bisnis, investor harus siap menghadapi risiko yang ada. Ketika membuat kesalahan dalam investasi, jangan mudah putus asa dan meninggalkannya begitu saja.
4. Membeli saham murah yang tidak potensial
Membeli banyak saham bernilai kecil dan berharap mendapat keuntungan besar adalah bentuk investasi yang cenderung merugikan. Peluang keuntungan lebih besar didapatkan jika membeli sedikit saham tetapi dengan kualitas unggul.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
5. Tidak membeli saat pasar turun
Kondisi ekonomi bergerak secara siklus, saat bagus, bursa saham dan harga saham akan meningkat. Sebaliknya saat ekonomi memburuk, investor akan pesimis. Padahal saham-saham yang dijual saat kondisi buruk akan kembali naik sesuai harga wajarnya saat ekonomi membaik.
6. Melakukan transaksi jangka pendek
Transaksi ini sangat membuang waktu, energi, dan emosi. Risiko yang mengancam juga cenderung besar. Untuk mendapatkan hasil maksimal, pasar
saham selalu menghasilkan return positif dalam jangka waktu yang panjang.
7. Panic selling
Panic selling dapat terjadi apabila investor panik harga saham akan jatuh. Analisis saham yang ingin dijual, apakah fundamental saham tersebut masih layak untuk dipertahankan.
8. Salah masuk pasar
Pasar saham sangat sensitif terhadap kondisi luar, bisa naik dan turun drastis secara tiba-tiba. Jangan mengambil keputusan saat pasar sedang sangat fluktuatif. (Aulia Rahmani Hanifa)