Bukti Transfer dan Alat BPJS Jadi Sorotan, Kasus Bayi Alesa Melebar ke Dugaan Pungli

Kuasa hukum keluarga, Adjo Supriyanto, mengungkapkan dugaan pungutan liar. Metrotvnews.com/Imam Setiawan

Bukti Transfer dan Alat BPJS Jadi Sorotan, Kasus Bayi Alesa Melebar ke Dugaan Pungli

Imam Setiawan • 26 August 2025 00:06

Bandar Lampung: Kasus kematian bayi Alesa Erina Putri (2 bulan) usai operasi di RSUD Abdul Moeloek memasuki babak baru. Orangtua bayi, Sandi Saputra, 27, melalui kuasa hukumnya resmi melapor ke Polda Lampung dengan membawa bukti transfer dan klaim adanya alat operasi yang seharusnya ditanggung BPJS, namun justru dibebankan secara pribadi.

Kuasa hukum keluarga, Adjo Supriyanto, mengungkapkan dugaan pungutan liar itu menguat setelah ditemukan adanya transaksi senilai Rp8 juta ke rekening pribadi dokter bedah BR. Dana tersebut disebut-sebut untuk pembelian alat stapler khusus usus yang ternyata masuk dalam jaminan BPJS.

"Bukti transfer ini jadi kunci laporan kami. Dokter meminta keluarga membeli alat operasi dengan alasan tidak tercover BPJS. Namun setelah kami telusuri, alat tersebut sebenarnya tercover dan harganya tidak sesuai yang disebutkan," ujar Adjo saat ditemui di Mapolda Lampung, Senin 25 Agustus 2025.
 

Baca: Kasus Pungli RSUD Abdul Moeloek Berlanjut, Keluarga Bayi Alesha Lapor ke Polda Lampung

Menurutnya, laporan polisi tidak hanya terkait dugaan penipuan dan penggelapan, tetapi juga pungli yang berpotensi masuk ranah tindak pidana korupsi karena melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Meskipun nilainya kecil, jika dilakukan oleh ASN tetap masuk dugaan korupsi sesuai Pasal 12 KUHP," tambahnya.

Ketika disinggung soal dugaan malpraktik, Adjo menegaskan pihaknya memilih fokus pada unsur pidana yang sudah memiliki bukti awal. "Kalau soal malpraktik itu nanti wilayah penyidik. Kami serahkan sepenuhnya untuk didalami," katanya.

Ayah bayi Alesa, Sandi Saputra, mengaku belum sanggup menceritakan rinci kronologis perawatan putrinya. Ia hanya berharap kasus ini bisa diusut hingga tuntas. "Saya serahkan semua ke kuasa hukum. Harapannya yang terbaiklah untuk keadilan anak saya," ucapnya singkat.

Sebelumnya, kasus kematian bayi Alesa sempat viral di media sosial karena diduga mendapat pelayanan tidak maksimal di RSUD Abdul Moeloek. Selain harus membeli alat operasi, keluarga juga diminta mencari sendiri alat picu jantung saat kondisi bayi kritis. Namun hingga kini, materi pelayanan RS tersebut belum menjadi bagian laporan resmi ke kepolisian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)