Trump Perpanjang Perang Dagang Selama 90 Hari, Tiongkok Langsung Balas

Donald Trump menunjukan daftar negara-negara dengan besar tarif yang dikenakan. (EPA-EFE/KENT NISHIMURA / POOL)

Trump Perpanjang Perang Dagang Selama 90 Hari, Tiongkok Langsung Balas

Eko Nordiansyah • 12 August 2025 13:21

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang gencatan senjata perdagangan baru-baru ini dengan Tiongkok selama 90 hari, yang mencakup tarif perdagangan yang relatif lebih rendah terhadap negara tersebut.

Dikutip dari Investing.com, Selasa, 12 Agustus 2025, Trump akan mengesahkan perpanjangan tersebut, karena Washington dan Beijing tidak dapat mencapai gencatan senjata perdagangan permanen sebelum batas waktu yang ditetapkan Trump pada 12 Agustus.

Trump mengatakan semua elemen lain dari kerangka kerja kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok tidak akan berubah. AS dan Tiongkok pada Mei dan Juni sepakat untuk memangkas tarif masing-masing, meskipun sementara, di tengah meredanya perang dagang yang sengit.

Trump telah menetapkan periode 90 hari untuk mencapai kesepakatan perdagangan permanen dengan Tiongkok. Presiden AS baru-baru ini terlihat mendesak Beijing untuk melipatgandakan pembelian kedelai AS.

Sebelumnya, AS melonggarkan beberapa pembatasan ekspor teknologi chip ke Tiongkok, sementara Beijing melanjutkan ekspor mineral tanah jarang yang penting ke Amerika Serikat.
 

Baca juga: 

Tarif Trump Ancam Penurunan Ekspor RI hingga 10%



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Tiongkok langsung merespons

Kementerian Perdagangan Tiongkok merespons dengan memperpanjang gencatan senjata perdagangannya dengan AS selama 90 hari, hanya beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melakukan hal yang sama.

Kementerian Perdagangan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menangguhkan pengenaan tarif tambahan pada barang-barang AS selama 90 hari lagi.

Kementerian Perdagangan Tiongkok juga mengatakan mereka akan berupaya mengurangi hambatan non-tarif bagi perusahaan-perusahaan Amerika, dan akan menunda penambahan beberapa perusahaan AS ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan dan daftar kendali ekspor selama 90 hari.

Langkah ini akan membuat negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia mempertahankan tarif yang relatif lebih rendah terhadap satu sama lain hingga 10 November, dan juga akan mempertahankan pembukaan kembali ekspor chip AS dan logam tanah jarang Tiongkok yang baru-baru ini dilakukan.

Tarif AS terhadap Tiongkok akan tetap berada di antara 30 persen dan 50 persen, sementara tarif Tiongkok untuk barang-barang AS akan berkisar antara 10 persen hingga 20 persen. Kedua negara telah sepakat pada bulan Mei untuk memangkas tarif mereka dari lebih dari 100 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)