Tiongkok Serukan Keterbukaan Asia Timur Demi Pertumbuhan Regional

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan PM Malaysia Anwar Ibrahim di KTT Asia Timur. Foto: Bernama

Tiongkok Serukan Keterbukaan Asia Timur Demi Pertumbuhan Regional

Muhammad Reyhansyah • 27 October 2025 20:19

Kuala Lumpur: Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang menegaskan bahwa negara-negara Asia Timur perlu mempertahankan keterbukaan dan kerja sama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kawasan serta menolak proteksionisme.

Berbicara dalam KTT ASEAN Plus Three ke-28 yang berlangsung bersamaan dengan KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Li menilai keberhasilan ekonomi Asia Timur selama beberapa dekade terakhir lahir dari semangat keterbukaan dan ketahanan bersama.

“Asia Timur telah menciptakan satu demi satu keajaiban ekonomi,” ujar Li. Ia menyinggung masa kebangkitan ekonomi pascaperang Jepang, kemajuan empat macan Asia, hingga pesatnya pertumbuhan Tiongkok dan Asia Tenggara.

“Dari tanah kosong kita membangun kota-kota modern dan mentransformasi masyarakat kita. Semua pencapaian ini menjadi sumber kebanggaan bersama,” tambah Li.

Namun, Li mengingatkan bahwa situasi global saat ini jauh lebih kompleks dan tidak stabil, ditandai oleh kenaikan tarif serta gangguan eksternal yang dapat menggoyahkan rantai pasok dan kepercayaan ekonomi.

“Ketidakpastian meningkat dengan cepat. Kita harus menarik hikmah dari sejarah—keterbukaan dan kerja sama adalah fondasi kemakmuran Asia Timur,” tegas Li.

Li juga menyinggung ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif tanpa menyebut negara tertentu. Menurutnya, keberhasilan kawasan ini terwujud karena negara-negara di Asia Timur “berpegang pada keterbukaan dan kerja sama, bukan mempolitisasi persoalan ekonomi.”

Ia menambahkan bahwa pusat pertumbuhan ekonomi dunia kini bergeser ke Asia, terutama Asia Timur. 

“Keajaiban Asia Timur bukan kisah masa lalu, melainkan bab yang terus berlanjut. Tiongkok siap menyelaraskan strategi pembangunan dengan semua mitra regional,” kata Li, seraya berjanji memperkuat konektivitas dan masa depan bersama kawasan.

Jepang dan Korea Selatan Tekankan Solidaritas Regional

Mengutip dari The Star, Senin, 28 Oktober 2025, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi menyuarakan dukungan terhadap seruan keterbukaan tersebut, menekankan peran negaranya dalam memperkuat stabilitas keuangan regional. Ia mengingatkan bahwa kerangka kerja ASEAN Plus Three (APT) lahir di Kuala Lumpur pada 1997, saat krisis keuangan Asia melanda.


“Melalui inisiatif seperti Chiang Mai Initiative dan pembiayaan risiko bencana, Jepang berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran kawasan,” kata Motegi.

Ia menegaskan komitmen Tokyo untuk memperkuat ketahanan pangan dan respons bencana, serta menyinergikan konsep Free and Open Indo-Pacific dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang sama-sama menjunjung prinsip keterbukaan dan inklusivitas.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung menyerukan kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi tantangan baru seperti proteksionisme dan kejahatan lintas negara.

“Setelah 30 tahun, kita menghadapi tantangan baru berupa fragmentasi ekonomi dan perubahan rantai pasok global,” ujarnya. “Dalam konteks ini, memperkuat kerja sama ekonomi dan keuangan antarnegara pada KTT ASEAN Plus Three menjadi sangat tepat waktu.”

Lee menambahkan bahwa jaringan kejahatan lintas negara kini mengancam keselamatan publik dan kehidupan sehari-hari masyarakat. “Korea akan terus bekerja sama dengan ASEAN untuk memperkuat sistem respons dan memberantas jaringan kriminal ini,” kata Lee.

Ia menekankan bahwa ASEAN Plus Three, yang mewakili sekitar 30 persen populasi dunia dan seperempat aktivitas ekonomi global, memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan Visi Komunitas ASEAN 2045 serta menjaga perdamaian dan kemakmuran Asia Timur.

KTT ASEAN Plus Three menghimpun para pemimpin dari ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, dengan fokus pada peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, keuangan, dan keamanan. Forum ini dibentuk pada 1997 sebagai respons terhadap krisis keuangan Asia dan hingga kini tetap menjadi pilar penting dalam arsitektur kerja sama kawasan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)