Ekonomi RI Minimal Tumbuh 5,4 Persen Berkat Kucuran Rp200 Triliun hingga Paket Stimulus

Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan Fithra Faisal Hastiadi. Metrotvnews.com/ Duta Aerlangga

Ekonomi RI Minimal Tumbuh 5,4 Persen Berkat Kucuran Rp200 Triliun hingga Paket Stimulus

Husen Miftahudin • 16 October 2025 16:20

Jakarta: Paket stimulus ekonomi dan kucuran dana pemerintah ke perbankan sebesar Rp200 triliun diyakini akan membuat ekonomi Indonesia tumbuh minimal 5,4 persen (yoy) pada kuartal terakhir di tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi di periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 5,02 persen (yoy).

"Di kuartal keempat kita bisa melihat, misalnya Pak Purbaya di kuartal keempat bilang kita bisa tumbuh 5,6 perden. Setidak-tidaknya kita bisa tumbuh 5,4 persen. Karena baseline 5,0 persen ditambah 0,4 persen," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan Fithra Faisal Hastiadi dalam forum bertajuk '1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth' di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
 

Baca: Ekonom Sebut Daya Beli Kelas Menengah Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
 
Fithra menjelaskan paket stimulus ekonomi dan injeksi likuiditas perbankan berdampak signifikan bagi sektor riil. Berdasarkan hitung-hitungannya, langkah ini berdampak pada penambahan pertumbuhan ekonomi antara 0,3 persen sampai 0,4 persen.

"Stimulasi ke sektor riil dengan memberikan paket stimulus itu supaya ini bisa meningkat. Sementara di sisi lain likuiditas itu bisa diinjeksi supaya kemudian cost of financing dan cost of credit bisa meningkat sehingga ini bisa matching," jelas Fithra.

Dorong UMKM berani ekspor

Sementara Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengakui pekerjaan utama pemerintah saat ini adalah dengan mendorong UMKM untuk go ekspor.

Ia mengatakan UMKM goes ekspor merupakan langkah yang tidak mudah. Pasalnya UMKM yang masuk national suplpy chain itu baru sekitar tujuh persen, sementara di global supply chain baru empat persen.

Artinya potensi dan peluang UMKM untuk masuk ke dalam global supply chain masih cukup besar. Karena itu, semua pihak mesti bergandengan tangan dalam mendorong UMKM untuk bisa tembus pasar ekspor.

"Jadi kalau mengatakan UMKM mau goes ekspor, itu memang tidak semudah itu. Jadi kuncinya ini kita bersama-sama bawa UMKM untuk (masuk ke dalam) supply chain, itu kunci yang utama. Karena kadang-kadang kita tidak bisa membiarkan UMKM berjalan sendiri," ujar Shinta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)