Sumber penghasilan YouTuber
YouTuber bisa memperoleh penghasilan dari berbagai sumber, bukan hanya dari iklan YouTube. Berikut beberapa sumber utama pendapatan YouTuber:
1. YouTube ads (monetisasi iklan)
Penghasilan utama YouTuber berasal dari iklan yang ditampilkan pada video. Untuk bisa mendapatkan uang dari iklan, kreator harus mengaktifkan fitur monetisasi melalui YouTube Partner Program. Pendapatan dihitung berdasarkan CPM (Cost Per Thousand Views) atau biaya per seribu tayangan. Di Indonesia, nilai CPM umumnya berkisar antara lima hingga Rp50 ribu per seribu tayangan tergantung jenis iklan dan target audiens.
2. Paid promote atau endorsement
Ketika jumlah pengikut meningkat, banyak merek yang tertarik bekerja sama dengan
YouTuber untuk mempromosikan produk. YouTuber pemula mungkin baru bisa mendapat ratusan ribu rupiah, sementara yang sudah besar bisa meraup puluhan juta per promosi.
3. Affiliate marketing
Melalui sistem afiliasi, YouTuber bisa mendapatkan komisi dari setiap penjualan produk yang berhasil dilakukan lewat tautan di deskripsi video. Komisi biasanya berkisar 5-30 persen dari harga produk yang dijual.
4. Penjualan produk sendiri (merchandise)
Banyak YouTuber menjual produk sendiri seperti kaos, tote bag, atau barang digital. Dengan basis penggemar yang loyal, pendapatan dari merchandise bisa menjadi sumber yang menjanjikan.
Berapa gaji YouTuber dengan 100 subscriber?
YouTuber dengan 100 subscriber belum bisa mendapatkan penghasilan dari iklan, karena belum memenuhi syarat monetisasi YouTube. Untuk mulai mendapatkan uang, YouTuber harus memenuhi dua syarat utama:
- Seribu subscriber dalam 12 bulan terakhir.
- Empat ribu jam waktu tonton dalam satu tahun.
Namun, bukan berarti YouTuber dengan 100
subscriber tidak bisa menghasilkan uang sama sekali. Mereka masih bisa mendapatkan penghasilan kecil melalui
endorsement lokal, afiliasi produk, atau platform donasi seperti Saweria jika memiliki penonton yang aktif.
(Ilustrasi. Foto: Sahabat Pegadaian)
Simulasi penghasilan berdasarkan tayangan
Sebagai gambaran, jika satu video dengan 10.000 tayangan memiliki nilai CPM sebesar Rp10 ribu, maka penghasilan dari iklan adalah:
(10 ribu ÷ seribu) × Rp10 ribu = Rp100 ribu.
Namun, YouTuber dengan 100 subscriber rata-rata belum mampu mencapai jumlah tayangan tersebut. Biasanya, pendapatan masih di bawah Rp50.000 per bulan atau bahkan nol jika belum memenuhi persyaratan monetisasi.
Gaji YouTuber populer di Indonesia
Sebaliknya, YouTuber besar seperti Atta Halilintar, Ria Ricis, dan Deddy Corbuzier mampu menghasilkan pendapatan ratusan juta hingga miliaran rupiah per bulan. Dengan CPM sekitar Rp10 ribu dan jutaan tayangan per bulan, mereka mendapat penghasilan tinggi dari iklan, endorsement, dan penjualan produk pribadi.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah subscriber dan konsistensi dalam membuat konten berkualitas sangat berpengaruh terhadap besarnya penghasilan.
Tips bagi YouTuber pemula
Agar bisa mulai menghasilkan dari YouTube, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Konsisten mengunggah video minimal dua hingga tiga kali per minggu.
- Buat konten orisinal dan sesuai minat audiens.
- Gunakan SEO YouTube agar video mudah ditemukan.
- Jaga interaksi dengan penonton melalui komentar atau live chat.
- Hindari pelanggaran hak cipta agar tetap bisa dimonetisasi.
Meniti karier dari 100 subscriber
Meski penghasilan YouTuber dengan 100 subscriber masih kecil, perjalanan menjadi kreator sukses dimulai dari langkah kecil. Konsistensi, kreativitas, dan kemampuan membaca tren adalah kunci utama menuju channel yang berkembang.
Dengan sistem monetisasi yang transparan dan peluang kolaborasi yang luas, siapa pun kini punya kesempatan untuk menjadikan YouTube sebagai sumber penghasilan jangka panjang. (Daffa Yazid Fadhlan)