Dukung Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, Percepatan Pemanfaatan LCT Digodok

Jakarta: Percepatan pemanfaatan Local Currency Transaction (LCT) dan Renminbi (RMB) terkait kerja sama Indonesia-Tiongkok, tengah digodok. Hal tersebut dirumuskan dalam forum yang diinisiasi ICBC Indonesia.

“Melalui forum ini, kami ingin membuka ruang diskusi yang produktif antara regulator, pelaku usaha, dan sektor perbankan, sehingga tercipta sinergi yang dapat mempercepat pemanfaatan LCT dan RMB dalam perdagangan internasional," kata Presiden Direktur Bank ICBC Indonesia, Chen Yong, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 29 Agustus 2025. 

Hal tersebut diungkap Chen dalam LCT & RMB Business Forum. Agenda itu dibuat untuk menjadi wadah strategis untuk membahas peluang, tantangan, serta prospek penggunaan LCT dan RMB.

Chen Yong menegaskan komitmen bank untuk terus mendukung inisiatif pemerintah dan regulator kedua negara. Khususnya, dalam memperluas pemanfaatan LCT dan meningkatkan peran RMB sebagai salah satu mata uang utama dalam transaksi internasional.

"Kami percaya inisiatif ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Tiongkok, tetapi juga mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan,” kata Chen.
 

Baca: Danantara dan GEM Tiongkok Teken Proyek Jumbo Hilirisasi Nikel Rp23 Triliun

Dia berharap forum ini dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kerja sama ekonomi. Sekaligus, memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Acara ini menghadirkan narasumber dari Bank Indonesia, Romi Fondarihta Peranginangin Deputy Director, Forex Market Development Team, Department of Financial Market Development of Bank Indonesia. Mereka membagikan pandangan mengenai kebijakan dan arah pengembangan LCT dalam mendorong stabilitas ekonomi kedua negara.

Saat ini, terdapat 17 Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) Indonesia dan 15 Bank ACCD Tiongkok yang saling berkolaborasi mendukung pengembangan LCT Indonesia-Tiongkok. ICBC Indonesia merupakan salah satu Bank yang ditunjuk sebagai Bank ACCD untuk memfasilitasi penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal antara Indonesia dan Tiongkok.