Waspada Banjir Lahar! Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Catat Getaran

Petugas PGA Gunung Lewotobi Laki-laki merekam adanya getaran banjir lahar hujan dari puncak Gunungapi Lewotobi laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/12/2025). (ANTARA/HO-PVMBG.)

Waspada Banjir Lahar! Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Catat Getaran

Whisnu Mardiansyah • 8 December 2025 18:56

Flores Timur: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mencatat adanya getaran banjir lahar hujan dari Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT. Getaran tersebut terekam seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) setempat pada hari ini Senin, 8 Desember 2025.

“Seismograf di Pos PGA merekam adanya getaran banjir,” kata Petugas Pos PGA Gunung Lewotobi Laki-laki, Yosef S Mboro dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo seperti dilansir Antara, Senin, 8 Desember 2025.

Ia menjelaskan, banjir lahar dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan puncak dan sekitarnya. Yosef mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi aliran lahar, khususnya di sejumlah jalur. 

“Demikian kami informasikan untuk keselamatan kita bersama,” imbuhnya.

Jalur yang perlu diwaspadai antara lain Dulipali ke Boru, Nobo ke Nurabelen, dan dari Hewa ke Nawokote. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menyatakan status gunung api itu belum berubah. 
 


“Berdasarkan analisis visual dan instrumental, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas),” jelas Lana Saria.

Dalam laporan khusus per 7 Desember 2025, pihaknya mempertegas imbauan agar masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari puncak, serta perluasan 7 kilometer di sektor barat laut hingga timur laut dari pusat erupsi.

Lana juga mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan lebat, terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen.


Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana

“Tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak kesehatan, warga terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Abu vulkanik juga berpotensi mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan jika sebarannya mengarah ke area tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)