Majalah TIME Tetapkan ‘Para Arsitek AI’ sebagai Person of the Year 2025

Majalah TIME menetapkan Para Arsitek AI sebagai Person of the Year 2025. (TIME)

Majalah TIME Tetapkan ‘Para Arsitek AI’ sebagai Person of the Year 2025

Willy Haryono • 13 December 2025 19:56

New York: Majalah TIME menetapkan "Para Arsitek Kecerdasan Buatan" atau “Architects of AI” sebagai Person of the Year 2025, mencerminkan dominasi kecerdasan buatan dalam pemberitaan, perdebatan publik, serta kecemasan global terkait perkembangan teknologi tersebut.

TIME menyatakan bahwa tahun 2025 adalah masa ketika potensi kecerdasan buatan “muncul dengan sangat kuat” dan menjadi titik tanpa jalan kembali.

“Atas peran mereka menghadirkan era mesin yang dapat berpikir, membuat dunia terpukau sekaligus cemas, serta mengubah masa kini dan melampaui batas kemungkinan, para Architects of AI menjadi Person of the Year 2025,” tulis TIME dalam pengumumannya, yang dikutip Euronews, Jumat, 12 Desember 2025.

Penetapan ini tidak mengejutkan mengingat AI mendominasi banyak isu sepanjang tahun, terutama kekhawatiran terhadap dampaknya bagi berbagai bidang. Dalam dunia budaya, perdebatan mengenai penetrasi AI ke sektor kreatif memicu diskusi panas dan seruan agar regulasi serta perlindungan diperketat.

Beragam kamus internasional juga memilih kata tahunannya yang terkait erat dengan kegelisahan publik terhadap AI, termasuk kekhawatiran soal plagiarisme algoritmik, hilangnya kapasitas kognitif, serta hubungan parasosial dengan chatbot. Collins Dictionary memilih istilah “vibe coding,” Cambridge Dictionary memilih “parasocial,” dan Macquarie Dictionary menobatkan “AI slop” sebagai Word of the Year.

Pemimpin Redaksi TIME, Sam Jacobs, menulis bahwa Person of the Year adalah cara untuk menyoroti sosok yang paling memengaruhi kehidupan dan pemberitaan global.

“Tahun ini, tidak ada yang memiliki dampak lebih besar daripada mereka yang membayangkan, merancang, dan membangun AI,” tulisnya. Ia menegaskan bahwa gelar tersebut diberikan kepada individu atau kelompok yang paling memengaruhi berita dan kehidupan publik—baik secara positif maupun negatif.

Tahun sebelumnya, Person of the Year diberikan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

TIME menjelaskan bahwa sepanjang 2025, hampir mustahil mengikuti berita tanpa melihat perkembangan AI dan orang-orang yang berada di belakangnya. Perkembangan tersebut memicu perdebatan luas mengenai potensi gangguan teknologi baru ini terhadap kehidupan manusia. Dari dunia bisnis, pendidikan, hingga keluarga, dampak AI menjadi bahan diskusi utama.

“Setiap industri membutuhkannya, setiap perusahaan menggunakannya, dan setiap negara harus membangunnya,” ujar Jensen Huang, CEO Nvidia, kepada TIME. “Ini adalah teknologi paling berpengaruh di masa kita.”

Namun TIME juga menyoroti sisi gelap kemajuan tersebut: konsumsi energi yang besar, ancaman hilangnya pekerjaan, proliferasi misinformasi, potensi serangan siber berskala masif, serta konsentrasi kekuasaan di tangan segelintir pemimpin industri—mirip dengan era Gilded Age. Kekhawatiran mengenai potensi gelembung ekonomi juga meningkat. Trump pada September bahkan mengatakan, “Jika sesuatu yang sangat buruk terjadi, salahkan AI.”

Ini menjadi kali ketiga TIME memilih entitas non-manusia sebagai Person of the Year. Pada 1982, majalah ini memilih komputer pribadi sebagai “Machine of the Year,” disusul “Endangered Earth” pada 1988 sebagai “Planet of the Year,” dan pada 2006 memilih “You” untuk merayakan revolusi pengguna media sosial awal.

TIME telah memberikan gelar Person of the Year setiap tahun sejak 1927.

Baca juga:  CEO Nvidia Jensen Huang Dinobatkan Person of the Year 2025 oleh Financial Times

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)