Seorang ibu muda pascamelahirkan di Aceh Utara terpaksa bertahan hidup di sebuah bivak atau gubuk darurat di tengah perkebunan kelapa sawit. Metro Tv
4 December 2025 06:32
Aceh Utara: Seorang ibu muda pascamelahirkan di Aceh Utara terpaksa bertahan hidup di sebuah bivak atau gubuk darurat di tengah perkebunan kelapa sawit. Keadaan itu dialami Husniah, 27, setelah rumahnya hancur diterjang banjir bandang di Dusun Kareng, Desa Bukit Linteng, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.
Husniah, istri dari Zakir Fuad, 30, baru saja melahirkan putri keduanya beberapa pekan lalu. Saat banjir menerjang permukiman, ia harus dievakuasi dengan cepat ke lokasi yang lebih tinggi menggunakan sampan kayu oleh suaminya.
“Saya hanya mengenakan pakaian yang melekat di badan saat mengungsi. Tidak sempat membawa barang lain karena kondisi pascamelahirkan masih terasa nyeri,” kisah Husniah, yang kini telah sepekan bertahan di bivak darurat, Rabu, 3 Desember 2025.
Kehidupan di tempat pengungsian sementara itu terasa berat, terutama bagi putri kecilnya yang baru berusia 25 hari. Husniah mengkhawatirkan kesehatan bayinya yang mulai menunjukkan ruam merah dan kekurangan asupan air susu ibu (ASI) karena produksinya menurun.
“Saat malam tiba, saya mengaku kedinginan di bivak. Kondisi rumah saat ini hancur dan tidak bisa ditempati lagi,” ujar Husniah, yang terpaksa bertahan bersama sekitar 15 anggota keluarga besar lainnya di dalam gubuk itu.

Bencana banjir melanda Aceh. Foto: Istimewa
Situasi tersebut membuatnya mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan tempat tinggal yang layak. “Saat ini yang diinginkan kepada pihak pemerintah untuk segera dibangunkan rumah, untuk saya berteduh,” harapnya.
Bencana banjir bandang tidak hanya menimpa keluarga Husniah. Data di lapangan menunjukkan, sebanyak 100 kepala keluarga atau setara dengan 500 jiwa di Dusun Kareng, Desa Bukit Linteng, juga mengungsi. Mereka bertahan di bivak-bivak darurat yang tersebar di perkebunan kelapa sawit, dengan konstruksi seadanya dari terpal, kayu kecil, dan bahan bekas. (Abdullah)