Korlantas Siapkan 3 Zona Penyangga di Pelabuhan Ketapang saat Nataru

Jakarta: Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Aan Suhanan mengaku telah menyiapkan 3 zona penyangga atau buffer zone untuk mengantisipasi kepadatan di Pelabuhan Ketapang saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah atau one way.

"Kami telah mempersiapkan 3 buffer zone, yaitu di Terminal Sritanjung, Grand Watu Dodol, dan Bulusan, untuk mengurangi antrean. Sistem satu arah juga akan diterapkan di depan Pelabuhan Ketapang," kata Aan dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 2 Desember 2024.

Aan mengatakan Dermaga baru di Bulusan kini siap digunakan sebagai kantung parkir kendaraan, yang mampu menampung ratusan mobil. Di sisi lain, dia menyebut ASDP (PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Ketapang juga menambah tiga kapal reguler untuk meningkatkan kapasitas penumpang ke Bali.

"Pelabuhan Jangkar di Situbondo juga disiapkan sebagai alternatif, khusus untuk kendaraan barang, guna mengurangi kepadatan di Ketapang-Gilimanuk," ujar jenderal bintang dua itu.
 

Baca juga: BNPB Siapkan Daerah Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Penghujung 2024

Aan meninjau kesiapan jalur di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Dia menyebut jalur itu menjadi perhatian khusus karena sering menjadi titik krusial dalam pergerakan masyarakat selama periode liburan.

Maka itu, Pelabuhan Ketapang dinilai salah satu lokasi yang harus dikelola dengan cermat. Sebab, berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya, kemacetan kerap terjadi di Pelabuhan Ketapang, terutama saat cuaca buruk.

"Ketapang adalah salah satu titik yang menjadi perhatian utama kami selama Nataru. Kami berupaya memastikan pengelolaan transportasi berjalan lancar," kata Aan.

Aan menceritakan kemacetan panjang akibat cuaca buruk pernah terjadi dua tahun lalu. Dari pengalaman itu lah Korlantas meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di area pelabuhan.

"Dermaga telah diperbaiki, dengan kedalaman dan ketinggian air yang kini lebih stabil. Meskipun begitu, berbagai antisipasi tetap disiapkan untuk menghadapi potensi kendala, seperti tingginya volume kendaraan, keterlambatan kapal, atau cuaca ekstrem," pungkas dia.