Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.
Kuala Lumpur: Perekonomian Malaysia tumbuh lebih dari yang diharapkan pada kuartal pertama 2024. Hal ini didukung oleh permintaan domestik yang kuat yang mengimbangi melemahnya ekspor.
Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia meningkat sebesar 4,2 persen YoY pada kuartal pertama atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar tiga persen pada kuartal keempat tahun lalu.
Angka akhir tersebut juga melampaui perkiraan pertumbuhan PDB awal sebesar 3,9 persen yang dikeluarkan oleh Departemen Statistik Malaysia (DOSM) pada April, serta perkiraan median sebesar 3,9 persen oleh sekelompok ekonom dalam jajak pendapat
Reuters baru-baru ini.
Gubernur Bank Negara Malaysia Abdul Rasheed Ghaffour mengatakan sebagian besar sektor mencatat pertumbuhan lebih tinggi, terutama didorong oleh pulihnya sektor manufaktur dan berlanjutnya pertumbuhan di sektor jasa.
"Namun, penurunan produksi pertanian akibat kondisi cuaca panas telah membebani pertumbuhan,” tambah dia, dilansir
Business Times, Jumat, 17 Mei 2024.
Ekspor neto mengalami kontraksi yang lebih lambat di tengah pemulihan ekspor barang dan jasa. Ekspor bersih Malaysia turun 24,5 persen dalam tiga bulan pertama 2024, dibandingkan dengan penurunan 52,9 persen pada kuartal keempat tahun lalu.
Inflasi utama moderat
Inflasi utama negara ini tetap moderat yaitu sebesar 1,7 persen pada kuartal pertama 2024, dibandingkan dengan 1,6 persen pada kuartal sebelumnya. Sementara itu, inflasi inti turun menjadi 1,8 persen, dari dua persen pada kuartal sebelumnya.
Bank sentral memperkirakan inflasi akan tetap moderat, namun mencatat rasionalisasi subsidi yang akan segera diumumkan, ditambah dengan fluktuasi harga komoditas global, akan memengaruhi prospek inflasi.
Bank Negara Malaysia memperhitungkan potensi dampak rasionalisasi subsidi, inflasi umum akan rata-rata berkisar antara 2-3,5 persen pada tahun ini. Inflasi inti diperkirakan rata-rata antara 2 dan 3 persen.
Bank sentral juga mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB setahun penuh sebesar 4-5 persen untuk tahun 2024, menyusul pertumbuhan PDB sebesar 3,7 persen pada 2023. Bank sentral memperkirakan kenaikan ekspor sebesar lima persen pada 2024, pulih dari kontraksi sebesar delapan persen pada tahun lalu.