Ilustrasi Standard Chatered. Foto: Unsplash.
New York: Standard Chartered membukukan kenaikan laba sebelum pajak kuartal pertama 2024 tumbuh sebesar 5,5 persen. StanChart, yang memperoleh sebagian besar pendapatannya di Asia, mengatakan laba sebelum pajak pada kuartal tersebut mencapai USD1,91 miliar. Angka tersebut naik dengan USD1,81 miliar pada tahun sebelumnya.
Angka tersebut juga diatas rata-rata USD1,39 miliar dari 13 perkiraan analis yang dikumpulkan oleh bank tersebut. Kenaikan ini karena suku bunga yang lebih tinggi mendukung pendapatan pada pemberi pinjaman yang berfokus pada pasar negara berkembang.
"Kami memberikan serangkaian hasil yang kuat pada kuartal pertama 2024, dengan pertumbuhan pendapatan dua digit dan leverage operasional yang positif," kata CEO StanChart Bill Winters, dilansir Business Times, Kamis, 2 Mei 2024.
Dia yakin untuk mencapai target keuangan penuh 2024. Meskipun laba kuartalan melampaui perkiraan, bank mengalami penurunan nilai kredit pada 2024, dengan penurunan nilai sebesar USD165 juta dalam tiga bulan pertama angkanya lebih tinggi bila dibandingkan dengan USD20 juta pada tahun sebelumnya.
Perlambatan ekonomi Tiongkok
Standard Chartered telah melakukan write down sebesar USD850 juta pada kuartal sebelumnya atas sahamnya di Bohai Bank Tiongkok, yang sama seperti bank-bank sejenis lainnya, menderita akibat perlambatan ekonomi Tiongkok dan semakin parahnya krisis di sektor properti negara tersebut.
Pemberi pinjaman tersebut, yang menghasilkan sebagian besar pendapatannya di Asia, mengatakan labanya dari usaha patungan pada kuartal pertama turun dari USD18 juta menjadi USD6 juta karena turunnya laba di Bohai Bank, yang merupakan tanda lebih lanjut dari perjuangannya di Tiongkok.
Streaming