PM Spanyol Pedro Sanchez. (Anadolu)
Marcheilla Ariesta • 12 April 2024 15:23
Madrid: Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez memulai tur Eropa untuk menggalang dukungan bagi Palestina. Tur ini dilakukan untuk meyakinkan lebih banyak negara agar mengakui Negara Palestina yang merdeka.
Madrid telah berjanji untuk mengakui Negara Palestina sebelum Juli, namun mereka berharap lebih banyak negara akan mengikuti jejaknya.
Sanchez akan melakukan perjalanan mulai hari ini, Jumat, 12 April 2024.
"Mulai Jumat, Perdana Menteri akan memulai serangkaian perjalanan, pertemuan dan kontak dengan para pemimpin Eropa dan internasional untuk menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi di Gaza dan perlunya mendorong pengakuan Palestina sebagai sebuah negara," kata juru bicara pemerintah Spanyol, Pilar Alegria, dilansir dari Anadolu, Kamis, 11 April 2024.
“Kami ingin menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza dan berkontribusi dalam memulai proses perdamaian politik, yang akan mengarah pada terwujudnya solusi dua negara, sesegera mungkin,” katanya.
Perjalanan Sanchez akan dimulai di Oslo, di mana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store.
“Seperti yang Anda ketahui, negara ini memiliki sejarah panjang dalam mediasi dan manajemen konflik di kawasan, dengan pencapaian yang signifikan seperti Perjanjian Oslo pasca Konferensi Madrid tahun 1991,” kata Alegria.
Sanchez kemudian akan melakukan perjalanan ke Irlandia untuk bertemu dengan pemimpin baru negara itu, Simon Harris.
Pada akhir Maret, Sanchez bersama mitrana dari Irlandia, Malta dan Slovenia menandatangani pernyataan bersama yang menyatakan bahwa mereka siap mengakui Negara Palestina. Mereka menyebutnya sebagai “satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan” di wilayah tersebut.
Sanchez akan bertemu dengan Perdana Menteri baru Portuhal, Luis Montenegro untuk membahas masalah ini di Madrid pada Senin mendatang. Ia kemudian akan bertandang ke Slovenia dan Belgia pada Selasa dan Rabu.
Pada November lalu, Sanchez dan Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, melakukan perjalanan kontroversial ke Timur Tengah di mana mereka mengkritik tanggapan Israel terhadap serangan 7 Oktober. Akibatnya, Israel memanggil duta besar Belgia dan Spanyol.
Serangan Israel telah membunuh lebih dari 33.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas, dan juga menyebabkan pengungsian, kehancuran dan kondisi kelaparan di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Belgia saat ini memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
Sanchez dan De Croo berencana bertemu sebelum KTT Luar Biasa Eropa di Brussels pada 17 dan 18 April.
“Tujuan kami jelas: memajukan pengakuan Negara Palestina pada momen penting di mana konflik memasuki fase yang menentukan dan ketika konflik tersebut sedang dibahas di PBB,” kata Alegria.
Pekan lalu, Sanchez juga melakukan perjalanan ke Yordania, Arab Saudi dan Qatar untuk membahas situasi Palestina dan “menjajaki cara-cara baru untuk membawa perdamaian di wilayah tersebut”, tambah juru bicara tersebut.
Baca juga: Dana UNRWA Masih Ditangguhkan, Spanyol Sumbang Rp59,2 Miliar