Tekan Netanyahu, Kamala Harris Tegaskan Tidak Akan Tinggal Diam

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris. Foto: EFE-EPA

Tekan Netanyahu, Kamala Harris Tegaskan Tidak Akan Tinggal Diam

Fajar Nugraha • 26 July 2024 16:27

Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis 25 Juli 2024 tentang situasi kemanusiaan di Gaza. Ucapannya dicermati sebagai tanda-tanda bagaimana ia dapat mengubah kebijakan Amerika tentang Israel jika ia menjadi presiden.

"Israel memiliki hak untuk membela diri, dan bagaimana ia melakukannya penting," kata Harris kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

Ia mengatakan bahwa ia menyuarakan keprihatinannya tentang skala penderitaan manusia di Gaza, Palestina.

"Saya telah menjelaskan keprihatinan serius saya tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di sana," kata Harris, seperti dikutip Times Live, Jumat 26 Juli 2024.

"Saya tidak akan diam,” ucap Harris.

Pernyataan Harris, yang tajam dan bernada serius, mencerminkan apa yang mungkin menjadi perubahan dari Presiden Joe Biden dalam cara ia berurusan dengan Netanyahu.

Beberapa jam sebelumnya, Biden mendesak gencatan senjata untuk perang di Gaza dalam pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Netanyahu sejak presiden AS melakukan perjalanan ke Israel beberapa hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel dan menjanjikan dukungan Amerika.

Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan masih ada kesenjangan antara Israel dan militan Hamas yang menguasai daerah kantong Palestina itu dalam upaya gencatan senjata, tetapi "kami lebih dekat dari sebelumnya".

"Kedua pihak harus berkompromi," kata Kirby.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Matt Miller mengatakan: "Saya pikir pesan dari pihak Amerika dalam pertemuan itu adalah kita perlu menyelesaikan kesepakatan ini."

Kunjungan itu bertepatan dengan perubahan politik Amerika. Minggu lalu, Biden, 81 tahun, mengundurkan diri dari pemilihan presiden AS karena tekanan dari sesama Demokrat dan mendukung Harris untuk nominasi presiden partai itu pada tahun 2024.

"Ada banyak hal yang harus kita bicarakan," kata Biden saat menyambut Netanyahu di Ruang Oval.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas 50 tahun pelayanan publik dan 50 tahun dukungan untuk negara Israel," kata Netanyahu kepada Biden.

Gedung Putih dikelilingi pagar keamanan tambahan untuk melindungi dari pengunjuk rasa pada hari Kamis.

Biden dan Netanyahu sebelumnya bertemu dengan keluarga sandera Amerika yang ditawan Hamas. Perwakilan keluarga mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan bahwa mereka berharap tercapai kesepakatan gencatan senjata yang akan membawa pulang para sandera. (Shofy Nabila)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)