Ilustrasi pangan. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 14 December 2023 14:33
Jakarta: Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyampaikan jumlah daerah yang rentan mengalami krisis pangan menurun.
Dalam Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) 2023 disebutkan kerentanan pangan nasional turun dari 14 persen di 2022 menjadi 13 persen di 2023.
"Pentingnya capaian ini tidak hanya terletak pada angka itu sendiri, tetapi juga pada implikasinya terhadap pencapaian target nasional. Dengan tingkat kerentanan yang semakin mendekati target 12 persen atau sekitar 61 kabupaten/kota, sebagaimana dituliskan pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2024, kita bisa melihatnya sebagai langkah awal menuju ketahanan pangan nasional yang lebih baik di tahun-tahun mendatang," ungkap Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA, Nyoto Suwignyo saat ditemui pada Rakornas Kesiapsiagaan Krisis Pangan dikutip dalam siaran pers Kamis, 14 Desember 2023.
Tercapainya penurunan tingkat kerentanan rawan pangan 2023 disebut Nyoto merupakan buah kerja keras semua stakeholder pangan selama setahun ke belakang untuk secara konsisten mendukung Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan yang telah dilakukan NFA melalui program-program yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Di antaranya bantuan pangan dalam rangka intervensi pengendalian kerawanan pangan yang menyasar ke 22 kabupaten/kota berbasis FSVA dan Prevalence of Undernourishment (PoU), penyaluran bantuan pangan beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sesuai arahan Kepala NFA, dan mengikuti amanat Bapak Presiden Joko Widodo yang akan terus dilanjutkan sampai tahun depan," ucap dia.
Baca juga: Pemerintah Bakal Siapkan 1 Juta Hektare Lahan Papua untuk Produksi Gula
Selain itu terdapat pula program-program lainnya yang telah dilakukan NFA dalam Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan, antara lain Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dan Cadangan Pangan Masyarakat (CPM), pengendalian inflasi pangan, diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal, serta Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) untuk menekan food waste melalui Kampanye Gerakan Stop Boros Pangan.
"Pada FSVA 2022, terdapat 74 kabupaten/kota teridentifikasi sebagai daerah rentan rawan pangan atau prioritas 1-3. Kemudian FSVA pada tahun ini, terjadi perubahan yang membaik berupa penurunan jumlah menjadi 68 kabupaten/kota daerah rentan rawan pangan. Ini artinya situasi ketahanan pangan Indonesia tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022,” jelas Nyoto.