Ilustrasi BCA. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 19 October 2023 17:42
Jakarta: PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih pada sembilan bulan pertama 2023 mencapai Rp36,4 triliun atau meningkat 25,8 persen secara tahunan (year on year/YoY).
Capaian itu didorong oleh oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
"Solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal III tahun ini, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, Kamis, 19 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian 2022.
Baca juga: BCA Expo 2023 Menyuguhkan Layanan Terbaik One Stop Service
Kredit BCA tumbuh
Per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen YoY menjadi Rp104,8 triliun. Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2 persen YoY mencapai Rp343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5 persen YoY mencapai Rp 121 triliun.
Pada segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen YoY menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1 persen YoY menjadi Rp53,5 triliun. Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3 persen YoY menjadi Rp15 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4 persen YoY menjadi Rp189,6 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3 persen YoY menjadi Rp766,1 triliun.
Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 11,9 persen YoY menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25, persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Lebih lanjut, Jahja menjelaskan, seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio
loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama 2023, dibandingkan 11,7 persen di tahun sebelumnya.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar dua persen di sembilan bulan pertama 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.
"BCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen," jelas dia.
Total aset BCA
Di sisi pendanaan, CASA naik 4,7 persen YoY mencapai Rp869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen YoY menjadi Rp1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen YoY menjadi Rp1.381 triliun.
Selama sembilan bulan pertama 2023, BCA membukukan kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 21,3 persen YoY menjadi Rp55,9 triliun. Pendapatan selain bunga tumbuh 9,7 persen YoY menjadi Rp18,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,7 persen YoY.
Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp74,2 triliun atau naik 18,2 persen YoY. Seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat turun Rp1,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Secara keseluruhan, laba bersih tumbuh 25,8 persen YoY menjadi Rp36,4 triliun," sebut dia.