Vietnam. Foto: Unsplash.
Hanoi: Malayan Banking (Maybank) berencana untuk melipatgandakan aset di Vietnam menjadi USD2 miliar pada 2027 dan menjadi bank asing terkemuka dalam hal pinjaman sindikasi, untuk memanfaatkan perekonomian Vietnam yang sedang booming.
"Perekonomian negara yang kuat dan sektor keuangan yang berkembang memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan," kata CEO Maybank Vietnam, Michael Foong, dilansir
Business Times, Jumat, 5 Juli 2024.
Vietnam semakin menarik minat investor asing, terutama karena perusahaan-perusahaan melakukan diversifikasi rantai pasokan dari Tiongkok.
"Vietnam adalah pasar utama di mana kami akan terus mengintensifkan investasi di tahun-tahun mendatang," tegas dia.
Vietnam lampaui negara Asia Tenggara
Menurut data S&P Global, negara ini melampaui perolehan pabrik di Asia Tenggara pada Juni, dan ekonominya tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebesar 6,93 persen pada kuartal kedua. Dana Moneter Internasional memperkirakan Vietnam akan memimpin pertumbuhan regional bersama India pada 2025.
"Maybank juga memperkuat perannya dalam investasi asing langsung di Vietnam dan akan menargetkan klien korporat kelas menengah baru dengan pendapatan tahunan berkisar antara USD50 juta hingga USD100 juta," kata Foong.
Unit pialang dan perbankan investasinya akan memperluas bisnis marginnya dan juga pengelolaan kekayaan untuk meningkatkan modalnya dari 2,2 triliun dong atau 117 juta dolar Singapura pada saat ini.
Maybank juga memiliki 16,39 persen saham di An Binh Bank, yang menurut Foong sedang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan layanan dan penawaran produk bagi nasabah ritel dan UKM.