Wall Street Menghijau, Nasdaq Melesat 0,83%

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street Menghijau, Nasdaq Melesat 0,83%

Arif Wicaksono • 2 July 2024 07:34

New York: Indeks saham unggulan Amerika Serikat (AS) naik pada penutupan perdagangan kemarin (Selasa WIB). Bursa saham mendapatkan insentif dari keyakinan penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.
 

baca juga: 

Saham Teknologi AS Naik Paling Banyak di Semester I 2024


Saham-saham AS berakhir lebih tinggi untuk memulai paruh kedua tahun ini. Melansir CNBC International, Selasa, 2 Juli 2024, indeks komposit S&P500 naik 0,27 persen. Indeks komposit Nasdaq naik 0,83 persen. Kemudian indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,13 persen.

Wall Street didorong kepercayaan investor bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini dengan data PCE terbaru yang sesuai dengan ekspektasi. Namun, ketakutan meningkat seputar konsentrasi di pasar, karena hanya segelintir saham yang membantu mendorong pasar ke rekor tertinggi.

Pejabat Federal Reserve Jerome Powell dan John Williams dijadwalkan berbicara minggu ini, menetapkan nada menjelang pertemuan kebijakan bulan ini.

Sementara itu, perubahan pandangan terhadap pemilu AS telah menambah ketidakpastian pada pasar obligasi, dan imbal hasil (yield) obligasi Treasury 10-tahun melonjak pada Senin, 1 Juli 2024. Imbal hasil naik setelah peluang kemenangan Trump meningkat sekitar enam poin persentase.

Para pedagang juga menilai volatilitas yang berasal dari pemilu Eropa karena kandidat sayap kanan di Perancis memimpin putaran pertama pemilu. Imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak 12 basis poin menjadi 4,469 persen.

Namun yield treasury AS untuk tenor 10 tahun pada pembukaan perdagangan hari ini minus 0,018 persen. Kemudian yield treasury untuk 30 tahun melemah 0,022 persen. Lalu yield treasury AS untuk lima tahun turun 0,018 persen.

Data laporan pekerjaan

Perhatian investor terutama akan tertuju pada laporan pekerjaan Juni, yang dijadwalkan akan dirilis Jumat, 5 Juli 2024. Para ekonom memproyeksikan 190 ribu posisi ditambahkan pada bulan lalu, sebuah periode cool down dari Mei.

Kejutan apa pun terhadap ekspektasi penambahan lapangan kerja bulan lalu dapat membebani kebijakan moneter The Fed di masa depan. Menurut data CME FedWatch Tool saat ini, pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada November atau mundur dari prediksi sebelumnya pada September. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)