Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Pada pertengahan tahun ini sektor teknologi memberikan angin segar di pasar dunia. Ditengah makin tipisnya penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini, saham Nvidia dan magnificent 7 lainnya kembali melonjak nilai pasarnya sebesar USD3,6 triliun.
Indeks saham dunia MSCI yang terdiri dari 47 negara telah mencatat kenaikan sebesar 11 persen sejak bulan Januari. Namun tk mendekati lompatan 30 persen dalam teknologi tim, atau peningkatan 150 persen yang menakjubkan dari Nvidia.
“Tiga puluh persen keuntungan S&P tahun ini berasal dari Nvidia saja,” kata Kepala Investasi IBOSS Asset Management Chris Metcalfe, sambil menunjukkan bahwa Nvidia kini menjadi saham termahal di pasar termahal di dunia dikutip dari
Channel News Asia, Minggu, 30 Juni 2024.
Saham teknologi memberikan imbal hasil menggiurkan ketika obligasi pemerintah juga sedang mengalami masa-masa sulit. Prediksi akan banyaknya penurunan suku bunga ternyat belum terjadi di Amerika Serikat membuat siapa pun yang memiliki sekeranjang obligasi acuan telah kehilangan sekitar 1,5 persen uangnya.
Kepala Multi-Aset di Candriam Nadege Dufosse menuturkan pada akhir tahun lalu pelaku pasar memperkirakan tujuh kali penurunan suku bunga (AS) dan sekarang mereka memperkirakan hanya satu atau dua kali penurunan suku bunga.
"Itu adalah faktor pendorong besar dan menjelaskan kinerja (buruknya)." tegas dia.
investor buru saham Nvidia dan Amazon
Ketertarikan terhadap saham Nvidia semakin kuat salah satu pengelola dana teknologi terbesar di dunia akan meningkatkan eksposurnya ke Nvidia, yang telah menjadi perusahaan paling bernilai di dunia.
Dana Standard & Poor's Depository Receipts (SPDR) Sektor Pilihan Teknologi yang mengelola dana senilai USD72,34 miliar, yang dikelola oleh State Street Global Advisors, akan membeli sekitar USD10 miliar saham Nvidia sambil mengurangi eksposurnya ke Apple.
Sementara itu, nilai pasar Amazon.com Inc sudah setara dengan perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft Corp, Apple Inc, Nvidia Corp dan Alphabet. Melansir Channel News Asia, Kamis, 27 Juni 2024, saham Amazon naik 3,4 persen menjadi USD192,70, memberikan raksasa e-commerce ini nilai pasar lebih dari USD2 triliun.
Indeks saham AS telah mencatat kenaikan yang kuat tahun ini karena antusiasme yang tiada henti terhadap AI, optimisme terhadap ketahanan perekonomian AS, dan potensi pelonggaran suku bunga dari Federal Reserve.