Pakar Kritik Kapabilitas SDM Siber Pemerintah

Pakar IT Alfons Tanujaya/Medcom.id/Candra

Pakar Kritik Kapabilitas SDM Siber Pemerintah

Candra Yuri Nuralam • 30 June 2024 13:17

Jakarta: Serangan ransomware terhadap pusat data nasional sementara (PDNS) 2 dinilai bukan kesalahan sistem operasional. Kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di ranah tersebut disorot.

“Yang menentukan lemah atau tidaknya adalah satu siapa supirnya, siapa adminnya,” kata Pakar IT Alfons Tanujaya dalam acara Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Negara Kelenger Diserang Hacker’ pada Minggu, 30 Juni 2024.

SDM yang bagus, kata dia, bakal menghalau segala bentuk serangan siber. Hal itu dimungkinkan, meski sistem operasionalnya kurang mumpuni.

“Kedua, bagaimana kebijakan yang diterapkan pada mesin itu,” ucap Alfons.
 

Baca: Pemerintah Mestinya Siapkan 3 Lapis Data Cadangan

Alfons menyoroti langkah pemerintah yang menggunakan Windows Defender untuk melindungi data seluruh masyarakat Indonesia. Sistem operasional itu dinilai tidak wajar digunakan negara.

“Memang wajar kalau publik menyindir Windows Defender itu karena itu sangat tidak umum,” ujar Alfons.

Pemerintah harusnya memberikan pengamanan berlapis. Sebab, masyarakat menjadi korban jika data pribadinya diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

“Jadi, kalau kita mau virtualisasi itu tuh ada pengamanan berlapis yang kalau mengandalkan Windows Defender memang patut menjadi pertanyaan tetapi harus dimasuki lebih jauh lagi detailnya gimana,” tutur Alfons.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)