CEO Pertamina NRE John Anis. Foto: dok Pertamina NRE.
Ade Hapsari Lestarini • 21 October 2024 11:04
Jakarta: Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tidak mengendurkan upayanya dalam pengembangan energi baru terbarukan.
Hal ini ditunjukkan melalui penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics dari Pertamina. Kerja sama tersebut sudah ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE John Anies dan CEO PIS Yoki Firnandi, di Grha Pertamina, Senin, 14 Oktober 2024.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara PIS dan PNRE dalam mengembangkan bisnis transportasi berbasis energi terbarukan, khususnya terkait pengangkutan hidrogen hijau dan bahan bakar berkelanjutan lainnya.
Menurut CEO Pertamina NRE John Anis, kerja sama ini didasari oleh beberapa faktor yakni , posisi geografis Indonesia yang sangat strategis di jalur pelayaran internasional.
"Posisi Indonesia dalam jalur pelayaran internasional akan memberikan peluang besar untuk mengembangkan bisnis bahan bakar berkelanjutan dalam sektor maritim global," ujar John, dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Oktober 2024.
Tidak hanya itu, berdasarkan proyeksi dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), permintaan hidrogen hijau diperkirakan akan melonjak drastis, dengan sektor pelayaran diperkirakan akan mengonsumsi sekitar enam juta ton hidrogen hijau, terutama dalam bentuk metanol, setiap tahun pada 2028.
Selain itu, berdasarkan Studi kelayakan yang dilakukan oleh PNRE menunjukkan biaya transportasi hidrogen, baik dalam bentuk amonia maupun metanol, menyumbang porsi signifikan dalam landed cost of hydrogen (LCOH) di pasar sasaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan menciptakan efisiensi.
Baca juga: Pertamina International Shipping Dorong Kapal Dual-Fuel dan Bahan Bakar Hijau |