Saham Berjangka AS Naik Tipis karena Wall Street Tunggu Laporan Inflasi Lain

Ilustrasi. Foto: Freepik

Saham Berjangka AS Naik Tipis karena Wall Street Tunggu Laporan Inflasi Lain

Annisa Ayu Artanti • 14 March 2024 07:57

Jakarta: Saham berjangka AS naik tipis pada Rabu malam karena para pedagang menantikan pembacaan data inflasi lainnya.
 
Melansir CNBC International, Kamis, 14 Maret 2024, indeks Dow Jones Industrial Average berjangka naik 37,83 poin atau kurang dari 0,09 persen. Indeks S&P 500 berjangka turun 0,19 persen, dan Nasdaq 100 berjangka turun 0,54 persen.
 
Dalam aksi setelah jam kerja, platform perdagangan Robinhood melonjak 10 persen setelah perusahaan melaporkan peningkatan 16 persen dalam aset yang berada di bawah pengawasan di Februari dari bulan sebelumnya.
 
Sedangkan perusahaan rintisan kendaraan listrik yang bermasalah, Fisker anjlok 46 persen setelah The Wall Street Journal melaporkan perusahaan ini telah menyewa penasihat restrukturisasi untuk mempersiapkan pengajuan kebangkrutan.
 
Pergerakan ini terjadi setelah indeks-indeks saham utama mengakhiri sesi perdagangan Rabu dengan aktivitas yang beragam.
 

Baca juga: 

Begini Kondisi Bursa Saham AS Setelah Rilis Data CPI

Investor amati indeks harga produsen

Para investor sedang mengamati indeks harga produsen Februari, yang akan dirilis pada Kamis pagi sebelum bel berbunyi. Data ini merupakan pengukuran inflasi grosir.
 
Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengantisipasi PPI utama tumbuh 0,3 persen pada Februari, atau 0,2 persen jika tidak termasuk harga makanan dan energi.
 
Laporan PPI adalah data ekonomi utama terakhir yang akan dirilis sebelum pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan datang, yang akan diadakan pada 19-20 Maret.
 
Tema pasar yang lebih besar saat ini adalah aksi jual di sektor teknologi, menurut Jay Woods, kepala strategi global Freedom Capital Markets. Hanya dua saham dalam kelompok Magnificent Seven yang berakhir lebih tinggi pada Rabu, yakni Alphabet dan Amazon.
 
Pada saat yang sama, tujuh dari 11 sektor S&P mengakhiri hari dengan catatan positif, dengan sektor energi dan material memimpin.
 
"Pasar telah mampu bertahan di tengah minimnya kepemimpinan teknologi dan telah meluas. Kisah Magnificent Seven telah berakhir, untungnya," kata Woods.
 
Di samping itu, ahli strategi tersebut mencatat Apple dan Tesla terus turun di tengah melemahnya penjualan di pasar Tiongkok dan kurangnya insentif yang berhubungan dengan kecerdasan buatan.
 
Pada perdagangan Kamis, para investor juga akan mengamati laporan klaim pengangguran mingguan dan penjualan ritel. Kedua rilis data ini akan dirilis sebelum bel pembukaan pasar.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Annisa Ayu)