Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Jakarta: Menurut data bea cukai Tiongkok, total perdagangan Tiongkok dengan Rusia pada 2023 mencapai USD240 miliar kembali mencetak rekor baru. Kedua negara mendorong hubungan ekonomi yang lebih erat ketika perang di Ukraina masih berkecamuk.
Melansir Channel News Asia, Jumat, 12 Januari 2024, Tiongkok, salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, telah menjadi penyelamat ekonomi utama bagi eksportir energi Rusia, yang saat ini berada di bawah sanksi Barat.
Moskow juga meningkatkan pembelian barang-barang Tiongkok mulai dari mobil hingga ponsel pintar ketika merek-merek Eropa dan Amerika meninggalkan pasar Rusia.
Perdagangan dalam mata uang dolar AS untuk Tiongkok dan Rusia mencapai USD240,1 miliar pada 2023 atau tumbuh 26,3 persen dari tahun sebelumnya. Pengiriman Tiongkok ke Rusia melonjak 46,9 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, dan melonjak 64,2 persen dibandingkan 2021, sebelum perang Rusia-Ukraina. Impor dari Rusia naik 13 persen tahun lalu dibandingkan 2022.
Tiongkok serap minyak bumi Rusia
Setengah dari ekspor minyak dan minyak bumi Rusia pada 2023 telah dikirim ke Tiongkok. Bea Cukai Tiongkok tidak merilis data impor minyak dari Rusia untuk Desember. Para pemimpin dan pejabat dari kedua negara mengadakan beberapa pembicaraan bilateral tahun lalu, memuji kemitraan tanpa batas mereka.
Duta Besar Tiongkok untuk Rusia Zhang Hanhui menuturkan Beijing memperluas kerja sama energi dengan Rusia di seluruh tahap produksi. Ketika Rusia meningkatkan pembayaran yuan Tiongkok untuk impor di tengah sanksi Barat, Tiongkok juga meningkatkan penggunaan yuan untuk membeli komoditas Rusia. Dalam nilai yuan, nilai perdagangan dua arah antara Tiongkok dan Rusia mencapai 1,69 triliun yuan (USD235,90 miliar) tahun lalu, naik 32,7 persen dibandingkan tahun lalu.