Harga Minyak Melonjak Didorong Meredanya Kekhawatiran Ekonomi AS

Ilustrasi. Foto: Unplash

Harga Minyak Melonjak Didorong Meredanya Kekhawatiran Ekonomi AS

Annisa Ayu Artanti • 20 September 2024 08:59

Jakarta: Harga minyak melonjak pada Kamis, didorong oleh gelombang sentimen risk-on karena penurunan suku bunga Federal Reserve yang sangat besar pada Rabu meredakan kekhawatiran ekonomi AS yang melambat akan mengurangi permintaan minyak mentah.
 
Melansir Investing.com, Jumat, 20 September 2024, pada pukul 14.06 WIB (1906 GMT), minyak berjangka Brent naik 1,6 persen menjadi USD74,80 per barel dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 1,8 persen menjadi USD71,12 per barel.
 
Klaim tunjangan pengangguran naik Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya naik kurang dari yang diantisipasi minggu lalu, dengan klaim pengangguran awal mencapai 219 ribu pada minggu yang berakhir pada 14 September, dibandingkan dengan revisi ke atas 231 ribu pada minggu sebelumnya.
 
Para ekonom memperkirakan angka konsensus sebesar 230 ribu.
 

Baca juga: 

Harga Minyak Stabil, Investor Fokus Keputusan The Fed

 
Angka ini lebih baik dari yang diperkirakan, dan telah meredakan kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS, terutama setelah Federal Reserve memulai siklus pemangkasan suku bunga terbarunya pada Rabu.
 
Pemangkasan suku bunga itu merupakann pertama kalinya sejak Maret 2020 sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,75 persen hingga lima persen.
 
Meskipun suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi pertanda baik bagi aktivitas ekonomi, pemangkasan agresif The Fed memicu beberapa kekhawatiran atas potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi.
 
Ketua Fed Jerome Powell telah membantu meredakan beberapa kekhawatiran ini, ia juga mengatakan Fed tidak berniat untuk kembali ke era suku bunga sangat rendah, dan suku bunga netral bank sentral kemungkinan akan jauh lebih tinggi daripada yang terlihat di masa lalu.
 
Komentarnya mengindikasikan meskipun suku bunga akan turun dalam waktu dekat, the Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka menengah-panjang.
 

Persediaan AS turun, tetapi stok produk naik

 
Data pemerintah yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah sebesar 1,63 juta barel yang lebih besar dari perkiraan.
 
Meskipun penarikan tersebut jauh lebih besar daripada ekspektasi untuk penarikan 0,2 juta barel, hal ini juga disertai dengan peningkatan persediaan distilat dan bensin.
 
Peningkatan persediaan produk memicu peningkatan kekhawatiran permintaan bahan bakar AS menurun karena musim panas yang padat dengan perjalanan akan segera berakhir.
 
Ke depan, beberapa pihak memperkirakan akan ada penarikan lebih lanjut pada stok minyak mentah domestik karena ekspor meningkat kembali.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)