Harga Minyak Stabil, Investor Fokus Keputusan The Fed

Ilustrasi. Foto: Unplash

Harga Minyak Stabil, Investor Fokus Keputusan The Fed

Annisa Ayu Artanti • 18 September 2024 09:43

Jakarta: Harga minyak stabil pada perdagangan Rabu, setelah naik dalam dua sesi sebelumnya, karena para investor menunggu antisipasi penurunan suku bunga Federal Reserve AS.

Melansir Channel News Asia, Rabu, 18 September 2024, harga minyak mentah berjangka Brent untuk November turun tiga sen menjadi USD73,67 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka AS untuk Oktober turun 11 sen atau 0,2 persen menjadi USD71,08 per barel.

Kedua kontrak naik sekitar USD1 per barel pada Selasa karena gangguan pasokan yang masih ada di AS, produsen minyak terbesar di dunia, setelah Badai Francine dan karena para pedagang bertaruh bahwa permintaan akan meningkat setelah apa yang akan menjadi penurunan suku bunga pertama The Fed dalam empat tahun.

Posisi harga stabil ini juga didukung oleh potensi meningkatnya kekerasan di Timur Tengah yang dapat menyebabkan gangguan produksi di wilayah penghasil utama setelah Israel diduga menyerang kelompok militan Hizbullah dengan bom pager di Lebanon.

"Pasar telah menjadi tenang karena kekhawatiran akan kerusakan akibat badai dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah diperhitungkan,” kata seorang analis di Fujitomi Securities, Mitsuru Muraishi.

“Saat ini, investor berfokus pada penurunan suku bunga The Fed yang dapat merevitalisasi permintaan bahan bakar AS dan melemahkan dolar,” ujar dia.
 
Baca juga: 

Pasar Pertimbangkan Penurunan Suku Bunga, Harga Minyak Naik Tipis

 

Prediksi harga minyak


Ia pun memperkirakan harga minyak kemungkinan akan mempertahankan nada bullish setelah Brent mencapai level terendah sejak 2021 minggu lalu.

Para pedagang terus bertaruh bahwa The Fed akan memulai serangkaian penurunan suku bunga yang diharapkan dengan penurunan setengah poin pada hari Rabu, sebuah ekspektasi yang mungkin dengan sendirinya memberi tekanan pada para gubernur bank sentral untuk melakukan hal itu.

Pasar juga mendapat dukungan dari ekspektasi pembelian minyak AS untuk Strategic Petroleum Reserve (SPR).


Pemerintahan Biden akan mencari hingga enam juta barel minyak untuk SPR, sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan pada hari Selasa, sebuah pembelian yang jika selesai akan menyamai pembelian terbesarnya dalam pengisian cadangan setelah penjualan bersejarah pada 2022.

Data persediaan minyak AS yang dirilis pada hari Selasa dari American Petroleum Institute (API) beragam. Stok minyak naik 1,96 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 September, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka-angka API, tetapi stok bensin dan distilat naik sekitar 2,3 juta barel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)