Normalisasi Kali Ciliwung, Praktik Mafia Tanah Ditemukan

Ilustrasi normalisasi Kali Ciliwung/MI/Pius Erlangga.

Normalisasi Kali Ciliwung, Praktik Mafia Tanah Ditemukan

Kautsar Widya Prabowo • 3 March 2024 21:50

Jakarta: Praktik mafia tanah ditemukan di salah satu titik normalisasi Sungai Ciliwung. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta mewaspadai hal tersebut dalam pembebasan lahan normalisasi.

"Di RW 03 Cawang, Kecamatan Kramat Jati yang juga akan dibebaskan saya temukan ada pihak luar yang mencoba bermain dengan beberapa oknum," ujar anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Maret 2024. 

Temuan itu telah dilaporkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Justin meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengakselerasi proses pembebasan lahan warga terdampak normalisasi. 

"Saya sendiri harus menghubungi Pak Heru dan audiensi lintas dinas-masyarakat-Kementerian di BPN Jakarta Timur pada 2022," terangnya 
 

Baca: Jakarta Kebanjiran, Warga Kewalahan

Justin juga berpesan agar Pemprov DKI Jakarta meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalnya, proses normalisasi sungai mulai melambat.

"Saya kira kerja sama antara Pemprov DI dengan BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane) harus lebih intens dan produktif," tandasnya.

BBWS Ciliwung-Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR melanjutkan normalisasi Ciliwung untuk menangani banjir di Jakarta. Pengerjaan disebut sepanjang 500 meter.

"Kita harapkan bisa 500 meter, kalau misalkan lebih juga bagus," kata Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono saat ditemui di Rumah Pompa Sentiong di Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 29 Februari 2024.

Namun, pihaknya masih menunggu lahan yang tersedia untuk bisa melanjutkan normalisasi. Sehingga dibutuhkan kepastian dengan terus berkoordinasi pihak terkait.

Selain itu, dia menyatakan pihaknya untuk alokasi normalisasi Ciliwung sudah tersedia. Namun bisa saja berubah mengikuti kondisi di lapangan.

"Alokasi sudah ada, tapi besarannya kami masih bisa berubah," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)